"Harganya Memang Parah" Kata Pedagang di Jatinangor Sumedang soal Terus Naiknya Harga Beras

Harga beras di pasaran terus merangkak naik. Kenaikan harga itu terasa pula oleh pedagang bahan pokok itu di Kabupaten Sumedang.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Kiki Andriana
Suasana toko grosir beras milik Muhammad Iqbal di Jalan Kolonel Ahmad Syam, Desa Sayang, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Sabtu (16/9/2023). Pemkab Sumedang akan menggelar operasi pasar murah beras mulai 23 September. 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Harga beras di pasaran terus merangkak naik. Kenaikan harga itu terasa pula oleh pedagang bahan pokok itu di Kabupaten Sumedang.

Muhammad Iqbal (45), pemilik grosir beras di Jalan Kolonel Ahmad Syam, Desa Sayang, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, mengatakan, kenaikan harga beras berimbas pada menurunnya omzet.

Alasannya, para pelanggan yang biasa membeli beras sekarung berisi 25 kilogram kini hanya membeli paling tinggi 15 kilogram.

Di grosir Muhammad Iqbal, harga beras kualitas premium mencapai Rp14.000 per kilogram. Sebelumnya, harga paling mahal adalah Rp13.500 per kilogram.

Beras kualitas medium juga naik harga. Kini Rp13.000 per kilogram, dari yang sebelumnya Rp11.500 per kilogram.

"Naiknya rata-rata Rp1.500 per kilogram. Ini sudah terjadi sejak bulan Agustus," kata Iqbal saat dijumpai TribunJabar.id, Sabtu (16/9/2023)

Dia mengatakan, harga beras naik lantaran di beberapa daerah penyuplai, petani gagal panen.

Jangankan panen, kemarau berkepanjangan membuat petani kesulitan menanam padi.

"Hal itu menyebabkan gabah mahal," kata Iqbal.

Iqbal biasa menerima suplai beras dari sejumlah wilayah seperti dari Cirebon, Sumedang, Tasikmalaya, Kediri, dan Demak.

"Karena harga naik, omzet anjlok 30 persen," katanya.

Menurut Iqbal, kenaikan harga saat ini merupakan kenaikan yang paling tinggi dari belasan tahun dia berbisnis beras.

"Harganya memang parah. Dan ini masih panjang. Bulan 11 (November) baru ada yang nanam (jika hujan),"

"Awal tahun 2024 baru ada yang panen, di Demak. Yang kami khawatirkan ya ini, sampai Desember puncak kenaikan harga," katanya.

Menurut Iqbal, pedagang beras khawatir kenaikan harga mencapai Rp16.000 per kilogram.

Karenanya, pemerintah diminta segera bertindak dengan menggelar Operasi Pasar Murah (OPM).

"Pokoknya kenaikan ini rekor. Pemerintah diharapkan supaya bisa segera melakukan operasi pasar," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved