Demokrat Kecewa Koalisi Anies Baswedan
PKS Akui Tak Masalah Anies Tunjuk Cak Imin Jadi Cawapres, tapi Masih Geram Karena Tak Berkomunikasi
Akan tetapi, Anies harus mengkomunikasikan terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini mengaku geram bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan tidak mengkomunikasikan menunjuk Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjadi calon wakil presiden (cawapres).
Jazuli mengatakan sejatinya PKS tidak masalah dengan penunjukkan Cak Imin menjadi cawapres.
Akan tetapi, Anies harus mengkomunikasikan terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.
"Kan sebenarnya sesuatu itu yang paling penting dikomunikasikan ini kan bukan wahyu dari langit bisa saja berubah tapi yang perlu dibangun itu komunikasi yang bagus, saya kira dengan komunikasi itu semua kan bisa diatasi dengan baik," kata Jazuli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (5/8/2023).
Jazuli mengingatkan bahwa Anies juga seharusnya mendengarkan rekan koalisinya agar bisa melihat dari berbagai perspektif sebelum menunjuk Cak Imin sebagai cawapres.
"Sebelum ente menikah, ente bahas dua keluarga calon itu. Beda kalau besok kawin lu sama sih ini, kan beda kan? Tapi buat PKS karena lebih mengedepankan kepentingan bangsa, negara dan kebersamaan itu kita kasih catatan saya. Nih komunikasi ke depan diperbaiki," jelas Jazuli.

Lebih lanjut, Jazuli meminta pun Anies Baswedan untuk tidak mengulangi perbuatannya kembali dengan mengambil keputusan sepihak tanpa mendengar aspirasi rekan koalisinya.
"Kalau itu disadari, ke depan sebaiknya tidak boleh terulang," tandasnya.
Penjelasan Anies Baswedan
Anies Baswedan menerima kenyataan ditinggalkan Partai Demokrat setelah lebih memilih Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, sebagai pendampingnya di Pilpres 2024.
Anies sebelumnya diusung menjadi bakal calon presiden oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan, yang dibangun NasDem, PKS, dan Demokrat.
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, digadang-gadang akan menjadi calon wakil presidennya.
Nyatanya, Anies dan NasDem membuat manuver dengan manjatuhkan pilihan kepada Muhaimin atau Cak Imin yang sebelumnya ada di kubu Gerindra.
Deklarasi padangan Anies dengan Cak Imin telah dilakukan di Hotel Majapahit, Surabaya, Sabtu (2/8/2023).
“Kami menghormati pilihan langkah yang dilakukan oleh Partai Demokrat,” kata Anies ketika ditemui awak media di Hotel Majapahit.
Namun, Anies sendiri tidak merespons pertanyaan terkait kekecewaan Demokrat yang merasa telah dikhianati koalisi setelah Ketum Nasdem Surya Paloh memilih Cak Imin untuk mendampinginya.
“Insyaallah demokrasi kami akan semakin maju, semakin matang,” jelas dia.
Lebih lanjut, Anies mulai sekarang akan berfokus melakukan kampanye ke seluruh Indonesia, yakni setelah melakukan deklarasi bersama Cak Imin untuk mengikuti Pilpres 2024.
"Kami bersyukur bahwa Koalisi Perubahan solid, NasDem, PKS, PKB sekarang bersama-sama, berjalan bersama," ucapnya.
"Ke depannya kita akan bisa langsung bergerak cepat, memulai untuk berkeliling Indonesia, menyampaikan apa yang menjadi misi, apa yang menjadi gagasan dan cita-cita kita," tambah mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Partai Demokrat resmi menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Selain itu, Demokrat juga mencabut dukungan dari Anies Baswedan sebagai Capres 2024.
Adapun Demokrat keluar dari Koalisi Perubahan lantaran adanya pengingkaran kesepakatan.
Keputusan tersebut diambil seusai Demokrat rapat bersama Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).
Baca juga: Dua Tahun Lalu Cak Imin Pernah Diramal Kiai NU untuk Berpasangan dengan Anies Baswedan
Diketahui, Nasdem dan Anies Baswedan dianggap berkhianat lantaran tiba-tiba memutuskan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai cawapres Anies.
"Partai Demokrat tidak lagi berada di dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan karena terjadi pengingkaran kesepakatan yang dibangun selama ini," ujar Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng di Cikeas, Jumat. (Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim)
DPD Demokrat Jabar Condong Ingin Masuk ke Koalisi Prabowo Subianto, Tapi Keputusan Ada di Pusat |
![]() |
---|
Soal Anies-Muhaimin, Kader Demokrat Sebut Sikap Zalim pada Partainya Akan Membuahkan Militansi |
![]() |
---|
AHY Beri Ucapan Selamat kepada Anies dan Muhaimin, Ajak Kader Demokrat Bersyukur dan Memberi Maaf |
![]() |
---|
Gambar Anies Tetap Lenyap dari Spanduk Caleg Demokrat Kabupaten Sukabumi Meski Tak Dirusak |
![]() |
---|
AHY Tulis 9 Lembar Surat untuk Kader Partai Demokrat, Ajak Move On dan Siap-siap Pindah Koalisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.