Tumpukan Sampah Mulai Terlihat di Pinggir Jalan, Zona Darurat TPA Sarimukti Akan Dibuka Besok

Tumpukan sampah mulai terjadi di beberapa titik di tepian jalan di Kabupaten Bandung, Senin (28/8/2023).

Editor: Giri
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Truk bermuatan sampah diparkirkan di sisi jalan dekat dengan zona darurat TPA Sarimukti yang rencananya dibuka hari ini, Senin (28/8/2023). Kenyataannya belum diketahui kapan zona darurat akan dibuka. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Tumpukan sampah mulai terjadi di beberapa titik di tepian jalan di Kabupaten Bandung, Senin (28/8/2023).

Sebagian menumpuk begitu saja di tepian Jalan Gading Tutuka, Soreng, tak jauh dari kantor pemerintahan.

Begitu juga di Jalan Sayati, Kecamatan Margahayu, dan Gandasoli, Kecamatan Katapang, serta beberapa ruas jalan lainnya.

Masih belum bisa diangkutnya sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang ditutup karena kebakaran, membuat sejumlah warga akhirnya melakukan itu.

Dibungkus plastik, sampah dilempar begitu saja dari kendaraan. Beberapa bahkan melakukannya terang-terangan.

Asep (31), warga Kampung Cibolang, Desa Cingcin, Soreang, mengaku risih dengan banyaknya tumpukan sampah di tepi-tepi jalan ini.

"Sebab pasti mengganggu. Saat lewati bau sangat menyengat," kata Asep.

Hal senada diungkapkan Dani R (39), warga Kampung Sangkan Hurip, Desa Bojong Tanjung, Kabupaten Bandung.

Meski demikian, Dani mengaku beruntung karena di kampungnya pengangkutan sampah masih berjalan normal.

"Tapi tak tahu sampah itu dibuangnya ke mana. Mungkin ke TPS dulu," kata Dani.

Dani berharap TPA Sarimukti bisa segera beroperasi lagi.

"Sebab dampaknya bakal ke masyarakat juga, jadi banyak tumpukan sampah di tepi jalan, berserakan tak terangkut. Kami harap kebakarannya bisa segera tertangani, dan pengangkutan sampah berjalan normal lagi di seluruh Bandung Raya," ucapnya.

Baca juga: UPDATE Kebakaran TPA Sarimukti Bandung Barat, Tertangani 60 Persen, Luas Area Terbakar 16,5 Hektare

Memasuki kari ke-10 kebakaran TPA Sarimukti, kemarin, hampir sebagian besar lokasi terpantau sudah mulai padam.

Kobaran-kobaran kecil hanya masih tampak di beberapa titik. Meski demikian, pesawat helikopter water bombing masih hilir-mudik terbang menumpahkan air.

"Kini titik api di permukaan sekitar 90 persen sudah berhasil dipadamkan, namun titik api di dalam tumpukan sampah diperkirakan masih 40 persen yang menyebabkan masih munculnya kepulan asap ke permukaan," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan tertulisnya, kemarin.

Helikopter melakukan water bombing untuk memadamkan api di TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Helikopter melakukan water bombing untuk memadamkan api di TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB). (Tribun Jabar/ Hilman Kamaludin)

Selain menggunakan helikopter, pemadaman secara terus menerus juga dilakukan oleh tim gabungan dengan menggunakan mobil tangki air dan personel darat. Hal ini dilakukan untuk mempercepat pemadaman api yang berdampak pada kesehatan masyarakat sekitar TPA Sarimukti.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran KBB, Siti Anshoriah, mengatakan tim darat hanya bisa mencapai areal tertentu karena ketinggian sampah di Sarimukti bervariasi dari 70 meter sampai 120 meter.

Hingga kemarin 80 persen kawasan TPA Sarimukti sudah terbakar. Pemkab Bandung Barat mencatat lebih dari 3.000 warga terdampak.

"Kita minta bantuan BNPB helikopter untuk yang di tengah karena kita hanya bisa di pinggir-pinggir, selang kita terbatas kalau pun mobil tangki tidak bisa naik ke atas tumpukan sampah, karena bisa ambles," kata Siti.

Baca juga: Operasional Zona Darurat TPA Sarimukti Diundur, Baru Bisa Dipakai 1-2 Hari ke Depan

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan mengatakan, pengerahan helikopter water bombing akan terus mereka lakukan hingga besok, hingga tidak ada lagi potensi api yang akan muncul kembali.

Namun jika api tetap ada, operasi dilanjutkan.

Menurutnya, operasi pemadaman kebakaran di TPA ini tidak jauh berbeda penanganan kebakaran hutan di lahan gambut.

"Api di permukaan terlihat padam, tapi di dalam terkadang masih terdapat api, sehingga satu titik bisa berulang-ulang water bombing," tutup Fajar.

Ditemui di Cimahi, kemarin, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, memastikan zona darurat pembuangan sampah TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, akan bisa digunakan satu hingga dua hari ke depan.

Rencananya pemanfaatan zona darurat yang lokasinya ada di area perluasan seluas 6,5 hektare tersebut akan dimulai, kemarin.

Namun, karena Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jabar masih melakukan kajian soal jumlah ritase yang akan dibuang dan kondisi lahan yang curam serta ada mata air, pembuangan sampah ke sana belum bisa dilakukan.

"Lihat kondisi dulu, harusnya sehari dua hari ini sudah siap. Dua hari kita kerja keras buat nyiapin (area) untuk truknya," ujar Gubernur.

Baca juga: Besok Sudah Bisa Buang Sampah Lagi di TPA Sarimukti, tapi Ridwan Kamil Minta Warga Kurangi Sampah

Koordinator Pengelola TPA Sarimukti, Riswanto mengatakan, dengan batalnya pembukaan zona darurat, kemarin, sejumlah truk pembuang sampah dari Bandung Raya kembali mengantre karena pengemudinya sudah telanjur datang ke TPA Sarimukti.

"Jadi karena belum dibuka, sopir truk nunggu saja tapi kami sudah mengimbau kepada mereka kalau mau pulang ya pulang saja tapi kalau mau menunggu juga silakan," kata Riswanto. (lutfi ahmad mauludin/syarif abdussalam/hilman kamaludin)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved