Kualitas Udara Tasikmalaya dalam Kategori Sedang, Ini Kota di Jabar yang Masuk 10 Wilayah Terburuk
Indeks Kualitas Udara di wilayah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, diketahui berada di angka 70 dengan polutan utama PM2,5 senilai 4,2 kali
Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana
TRIBUNJABAR.ID, KOTA TASIKMALAYA - Indeks kualitas udara di wilayah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, diketahui berada di angka 70 dengan polutan utama PM2,5 senilai 4,2 kali pada pukul 12.13 WIB, Selasa (29/8/2023).
Itu berarti, tingkat polusi udara berada pada status ‘Sedang’ dengan PM2,5 di angka 21,1 mikrogram per meter kubik.
Particulate matter atau materi partikulat, yang juga disingkat PM, mengacu pada partikel di udara seperti debu, kotoran, asap, dan tetesan cairan.
Hal tersebut dilansir dari laman IQAir yang secara berkala memantau kualitas udara dengan sistem Air Quality Index (AQI).
Angka AQI 70 dengan PM2,5 senilai 21,1 mikrogram per meter kubik bagi Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, diartikan oleh IQAir sebagai wilayah yang sensitif bagi kelompok rentan, seperti Ibu hamil, anak-anak, dan lanjut usia atau mereka yang mengidap penyakit jantung dan paru-paru.
IQAir sendiri mengingatkan supaya kelompok rentan di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat tersebut untuk mengurangi kegiatan di luar ruangan, mengingat mereka akan mendapat gejala pernapasan.
Baca juga: Masyarakat Diimbau Pakai Masker Lagi, Cegah Kena ISPA akibat Polusi, Ini Jenis Masker yang Cocok
“Kualitas udara dapat diterima dan menimbulkan sedikit risiko kesehatan. Kelompok sensitif harus mengurangi olahraga di luar ruangan. Ventilasi tidak disarankan, dan jendela harus ditutup untuk menghindari udara luar yang kotor,” papar IQAir melalui keterangan resminya.
IQAir sendiri merekomendasikan penggunaan masker bagi kelompok sensitif saat berkegiatan di luar ruangan.
Bahkan, IQAir memprakirakan Indeks Kualitas Udara di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat untuk Rabu (30/8/2023) besok berada di angka 104, yang artinya ‘Tidak Sehat Bagi Kelompok Sensitif’.
Lebih lanjut, angka 104 dalam Indeks Kualitas Udara berarti, masyarakat umum dan kelompok sensitif pada khususnya berisiko mengalami iritasi dan gangguan pernapasan.
Oleh sebab itu, IQAir merekomendasikan masyarakay umum untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan.
“Kelompok sensitif harus mengurangi olahraga di luar ruangan dan memakai masker. Ventilasi tidak disarankan, sedang alat pembersih udara harus dinyalakan jika kualitas udara di dalam ruangan tidak sehat,” lanjutnya.
Sebagai tambahan, berikut 10 wilayah di Indonesia yang paling buruk Indeks Kualitas Udaranya menurut IQAir:
- Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang di angka 176.
- Kota Depok, Jawa Barat di angka 164.
- Kota Tangerang Selatan, Banten di angka 162.
- Kabupaten Serang, Banten di angka 160.
- Tangerang Selatan, Banten di angkat 160.
- Cibinong, Jawa Barat di angka 159.
- Serpong, Banten di angka 157.
- Jakarta di angka 155.
- Karawang, Jawa Barat di angka 154.
- Kota Bandung, Jawa Barat di angka 152.
Indeks Kualitas Udara yang berada di angka 151 sampai dengan 200 dikategorikan sebagai ‘Tidak Sehat’.Artinya, pada Indeks Kualitas Udara tersebut dapat menyebabkan meningkatnya kemungkinan efek buruk dan gangguan pada jantung serta paru-paru di kalangan masyarakat umum, khususnya bagi kelompok sensitif. (*)
Jadwal Rangkaian Acara Asia Africa Festival 2025 2025 di Kota Bandung, Ada Karnaval pada 18 Oktober |
![]() |
---|
Jatah Sampah Sarimukti Dibatasi Tonase: Tiap Truk Ditimbang, Kota Bandung Maksimal 981 Ton/Hari |
![]() |
---|
Update Dugaan Pelecehan di SMK Pasundan 2 Bandung, Polisi Sebut Ada 4 Orang Terlapor, Termasuk Guru |
![]() |
---|
Solusi Macet Cibiru: Pemkot Bandung Harap Usulan Underpass atau Flyover Disetujui Pemerintah Pusat |
![]() |
---|
Akses TPA Sarimukti Kembali Dibatasi, 519 Ton Sampah Kota Bandung Potensi Tak Terangkut per Hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.