Kemarau di Jabar Diperkirakan Masih Panjang, Pak Uu Sebut Tak Akan Turun Hujan sampai Desember 2023

Uu meminta kepala daerah bisa menganggarkan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) lebih besar lagi untuk penanggulangan bencana.

cikwan suwandi/tribunjabar
ILUSTRASI - Sawah terdampak kekeringan akibat rusaknya saluran tersiser di wilayah Tempuran, Karawang, Kamis (24/8/2023). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Musim kemarau tahun ini diprakirakan bakal lebih panjang dari biasanya.

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, informasi yang diterima Pemprov Jabar, kemungkinan hujan tidak akan turun sampai Desember 2023.

"Informasi yang kami terima kemarin bahwa hujan tidak akan turun sampai Desember. Januari juga masih ada kemungkinan," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat menghadiri kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka di Universitas Wiralodra (Unwir) Indramayu, Selasa (29/8/2023).

Uu Ruzhanul Ulum dalam hal ini meminta kepada seluruh kepala daerah untuk bersiaga.

Apalagi di beberapa daerah di Jabar, diketahui mengalami kekeringan parah.

Uu meminta kepala daerah bisa menganggarkan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) lebih besar lagi untuk penanggulangan bencana.

Yakni pada APBD Perubahan 2023 dan APBD murni 2024.

Baca juga: Musim Kemarau di Pangandaran, BPBD Sibuk Kirim Air Bersih, Sehari Kirim 3 Tangki ke Desa yang Butuh

"Minimalnya ditambah 70 persen," ujar dia.

Di Jawa Barat sendiri, kata Uu Ruzhanul Ulum, masalah kekeringan menjadi bencana klasik.

Siklusnya pun terus berulang. Namun, untuk tahun ini, musim kemarau diprakirakan akan lebih panjang dari biasanya.

"Oleh karena itu saya minta kepala daerah menganggarkan anggaran untuk kekeringan lebih banyak lagi, minimalnya tambah 70 persen," ujar dia.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved