Kebakaran di TPA Sarimukti
Bandung Darurat Sampah, Lapangan Tegallega Akan Dilubangi, 3 Ekskavator Dikerahkan
Lahan yang dimiliki Pussenkav itu informasinya berada di wilayah Padalarang, Bandung Barat.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Plh Wali Kota, Ema Sumarna siang ini bakal bertemu dengan Komandan Pussenkav untuk membahas terkait lahan milik institusi TNI tersebut supaya dapat dijadikan pembuangan sampah sementara sampai kondisi di TPA Sarimukti membaik.
Lahan yang dimiliki Pussenkav itu informasinya berada di wilayah Padalarang, Bandung Barat.
Menurut Ema, sampah di Kota Bandung bagaimana pun sangat tergantung kepada TPA Sarimukti.
Namun, saat ini kata Ema, perlu mencoba memahami dan memaklumi bahwa TPA Sarimukti agak terlambat dalam hal penanganannya.
"Ya mudah-mudahan dalam waktu secepatnya bisa semua tuntas. Bandung saat ini sudah darurat sampah. Sekarang semua TPS (Bandung) sudah overload," katanya di Balaikota, Selasa (28/8/2023).
Lalu apa yang akan dilakukan Pemkot Bandung?

Ema Sumarna mengaku pemkot Bandung bakal mengambil sedikit langkah sporadis, yakni membuat lubang untuk sampah-sampah jenis organik.
Lokasinya itu di Tegallega. Saat ini, katanya, sedang berproses dengan menerjunkan tiga eskavator di sana guna membuat lubangnya sebanyak empat atau lima lubang.
"Kami buatkan lubang ukuran 6x6 meter atau 6x7 meter tergantung area lahan yang masih terbuka dengan kedalaman lubang minimal 3 meter untuk mengubur di sana yang lumayan bisa mengurangi sampah organik."
Baca juga: Kota Bandung Sudah Darurat Sampah, Ema Berharap Sudah Bisa Dikirim ke Sarimukti Mulai Hari Ini
"Jika sampah anorganik kami coba kerjasamakan dengan para pemulung biar mereka memanfaatkan yang anorganik itu untuk kembali dipilah supaya bisa menjadi barang produktif yang bisa bernilai ekonomi," ujarnya.
Ema juga berharap lahan alternatif zona baru di TPA Sarimukti bisa segera dibuka supaya dapat membuang minimal setengahnya terselesaikan.
"Kami harap juga masyarakat bisa menahan dahulu sampah di lingkungan."
"Kalau edukasi kan prosesnya lama tak bisa menjadi bagian penyelesaian masa darurat ini. Lalu, pemilahan itu keniscayaan sehingga warga jangan lagi menyatukan sampah organik dan anorganik."
"Nanti, kami akan jadwalkan yang organik dan anorganik, sehingga di TPS perlu ada penjagaan, dan pola ini secara teknis kami tekankan di kewilayahan," katanya.

Ridwan Kamil Usul Teknologi RDF
Pemkot Bandung Ingin Perpanjang Masa Darurat Sampah Hingga 25 Oktober, Seharusnya Selesai 22 Oktober |
![]() |
---|
Jatah Buang Sampah di TPA Sarimukti Ditambah, Kota Bandung Jadi 1.194 Rit |
![]() |
---|
Selama Sebulan Lebih TPA Sarimukti Terbakar, 669 Warga Bandung Barat Terkena Penyakit ISPA |
![]() |
---|
Kebakaran di TPA Sarimukti Belum Padam, Pj Bupati Bandung Barat Punya Jurus Tangani Masalah Sampah |
![]() |
---|
Cara Baru Cimahi Atasi Sampah yang Menumpuk, Gunakan Jadwal Sampah yang Berbeda Tiap Hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.