Kemarau di Sumedang Picu Sejumlah Penyakit, Banyak yang Berobat Terkena Infeksi Saluran Nafas

"Selain diare, ada juga warga terserang infeksi saluran nafas, dan common cold atau batuk-pilek"

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Adityas Annas Azhari
Tribun Jabar
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kabupaten Sumedang dr Reny Kurniawati Anton 

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Musim kemarau di Sumedang yang berlangsung telah lebih dari dua bulan mulai memicu sejumlah penyakit. 

Sekretaris Dinkes Kabupaten Sumedang, dr Reny Kurniawati Anton, mengatakan saat ini banyak warga yang mengeluhkan diare, meski masih dalam jumlah yang wajar. 

Data itu diketahui dari warga-warga yang berobat ke semua Puskesmas di Sumedang juga yang dilaporkan pada layanan WA Kepo. 

Kondisi lahan keras akibat kemarau berkepanjangan di Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo, Sumedang,  Minggu (4/6/2023).
Kondisi lahan keras akibat kemarau berkepanjangan di Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo, Sumedang, Minggu (4/6/2023). (istimewa APTI Sumedang)

"Selain diare, ada juga warga terserang infeksi saluran nafas, dan common cold atau batuk-pilek," kata dr Reny Kurniawati Anton kepada TribunJabar.id, Rabu (23/8/2023) melalui sambungan telepon.

Infeksi saluran nafas itu menurutnya disebabkan oleh kondisi udara yang berdebu. 

Baca juga: Musim Kemarau Panjang Masyarakat Diimbau Pakai Masker Supaya Tak Terserang Penyakit Ini

"Penyakit yang berkaitan dengan kemarau hanya itu, selainnya adalah yang bisa dikeluhkan warga seperti hipertensi dan gangguan lambung," kata Reny. 

Dia menganjurkan agar warga tetap waspada di musim kemarau ini terhadap potensi penyakit. Di antaranya, warga dianjurkan untuk memakai masker jika beraktivitas di luar ruangan. 

Baca juga: Kulit Kering Saat Kemarau, Dua Bahan Alami Ini Bisa Bantu Atasi Kulit Kering

"Pemakaian masker, juga makanan yang sehat banyak minum," katanya. 

Infeksi saluran nafas ini di Sumedang umumnya menerjang anak-anak dan lansia. Anak-anak menjadi yang terdampak kemarau karena saat ini aktivitas sekolah sudah mulai normal dan cenderung full dilakukan bukan dengan cara daring. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved