Nasib Guru Honorer di Cianjur Belum Jelas meski Dinyatakan Lulus Passing Grade
Para guru honorer itu meminta kejelasan soal pengangkatan sisa guru, yang sudah lulus passing grade, meminta kepastian penetapan pengangkatan.
Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Sejumlah guru honorer yang tergabung dalam Forum Guru Lulus Passing Grade P1-743 (PD-FGLPG) Kabupaten Cianjur, melaksanakan audiensi di Gedung DPRD Kabupaten Cianjur untuk meminta kejelasan setelah mereka lulus kualifikasi passing grade.
Selain itu, mereka meminta kejelasan soal pengangkatan sisa guru, yang sudah lulus passing grade, meminta kepastian penetapan pengangkatan.
Abdurohman, Koordinator PD-FGLPG Kabupaten Cianjur, mengatakan, pihaknya sengaja mendatangi DPRD Kabupaten Cianjur agar bisa mempertanyakan dan meminta kejelasan terkait dengan ribuan guru honorer yang saat ini belum ada kepastian.
"Kami ingin ada penambahan formasi karena yang 2023 yang P1 belum ada penambahan, jadi kami guru honorer yang sekitar 7348 tidak bisa mengikuti tes secara umum, karena Pemkab Cianjur sudah menutup aksesnya dengan menetapkan 743 itu secara langsung dan sudah ketetapan penyelesaian untuk P1 terlebih dahulu," katanya kepada wartawan, Selasa (22/8/2023).
Saat ini, kata dia, di tahun 2023 Pemkab juga hanya membuka formasi untuk tenaga pendidik agama dengan jumlah 100 formasi.
"Padahal kami di guru itu banyak bidang lain, seperti PJOK dan guru lainnya, masa dari tahun 2021 sampai sekarang kita tidak bisa mengikuti, sampai kapan kami menunggu ketidakpastian seperti ini," katanya.
Ia mengatakan, dari hasil audiensi, Pemerintah Kabupaten Cianjur berjanji akan kembali membuka formasi untuk umum pada tahun 2024.
"Karena ini memang sudah ketetapan jadi memang tidak bisa, tapi di tahun 2024 katanya akan dibuka secara umum, kami akan menagih janji dalam anggaran rapat di 2024 jika benar dibuka secara umum, kalau jumlah mungkin melihat dulu anggarannya," ucapnya.
Sementara itu, Kepala BKPSDM Kabupaten Cianjur, Robby mengatakan, mereka menuntut terkait yang formasi 2023 ini, sementara untuk umum memang sudah di khususkan untuk Pendidikan Agama Islam (PAI).
"Mereka itu meminta, bisa tidak 100 orang untuk formasi PAI ditubah untuk umum, itu secara teknis tidak bisa, karena formasi itu sudah ada Surat Keputusan (SK) oleh Menpan RB," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya akan mengusulkan pada tahun 2024 mendatang, karena udah menjadi kebijakan Pemerintah Pusat.
"Jadi kebijakan pusat untuk menyelesaikan yang 7000 orang ini tapi sekarang Pusat sedang menyelesaikan untuk Kategori 2 yang belum selesai yang seleksi formasinya," katanya.
Dia menambahkan, formasi untuk guru sebesar 843 orang, sementara ada 743 orang yang sudah lulus passing grade, akan tetapi formasinya belum ada.
"Jadi yang baru diangkat langsung 100 orang, untuk pengangkatan selanjutnya masih menunggu, karena kita belum ada dari Kemenpan dan BKN, mudah-mudahan pada bulan september ini bisa dilaksanakan pengangkatan dengan teknisnya itu untuk formasi tenaga teknis sebanyak 232 orang, untuk tenaga kesehatam sebanyak 499 orang, guru sebanyak 843 orang," ucapnya. (*)
Dua Nelayan di Cidaun Cianjur Hilang, Perahu Ditemukan Terbalik Setelah Mesinnya Mati |
![]() |
---|
Kemenkum Jabar 'Bedah' Tuntas 7 Raperda dan Raperkada Kabupaten Cianjur, Apa Saja Poin Krusialnya? |
![]() |
---|
Nahas, Orang Tua Jaga Warung, Balita di Cianjur Tewas Tenggelam di Kolam Ikan Dekat Rumah |
![]() |
---|
Hasil D Academy 7 Grup 2 di Babak Top 17 Tadi Malam, Satu Peserta dari Jawa Barat Tersenggol |
![]() |
---|
Sosok Fristo, Pemilik Jastip Puncak Viral di TikTok, PP Cipanas-Jakarta hingga 17 Pesanan Sehari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.