Backlog di Jabar Capai 2,2 Juta, Anak Muda Diimbau Bijak Gunakan Paylater Agar Tak Sulit Ajukan KPR

Indra mengimbau anak muda hati-hati dalam mengelola pengeluaran seperti Paylater, agar bisa memenuhi kebutuhan pokok seperti rumah.

Penulis: Nappisah | Editor: Darajat Arianto
zoom-inlihat foto Backlog di Jabar Capai 2,2 Juta, Anak Muda Diimbau Bijak Gunakan Paylater Agar Tak Sulit Ajukan KPR
Dok. Tribun Jabar
Ilustrasi pameran perumahan. Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat, Indra Maha mengimbau anak muda hati-hati dalam mengelola pengeluaran seperti Paylater, agar bisa memenuhi kebutuhan pokok seperti rumah.

Laporan Wartawan TribunJabar, Nappisah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat, Indra Maha mengatakan masih ada 2,2 juta backlog alias kondisi kesenjangan antara jumlah rumah terbangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan rakyat di Jawa Barat.

"Kita mengupayakan berbagai cara, agar masyarakat punya rumah. Salah satunya bekerja sama dengan Sarana Multigrya Finansial (SMF) supaya bisa memberikan kredit rumah yang lebih ringan," ujarnya.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan mengungkapkan banyak anak muda sulit mengambil Kredit Pemilikan Rumah (KPR) akibat terjerat Paylater.

Menangapi hal tersebut, Indra mengimbau anak muda hati-hati dalam mengelola pengeluaran, agar bisa memenuhi kebutuhan pokok seperti rumah.

"Pengajuan KPR kaitannya dengan perbankan, mereka punya sistem atau regulasi yang kuat," imbuhnya.

Baca juga: Paylater Kian Digandrungi, Geser Bisnis Kartu Kredit?

Menurutnya, masyarakat saat ini telah dimudahkan dengan layanan sistem yang mudah, seperti BI Checking atau Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang dikeluarkan oleh OJK.

"Jadi ketahuan bila ada pinjaman atau tunggakan," ucapnya.

Indra menilai, Paylater salah satu bentuk kemudahan dalam rangka mencicil suatu produk.

"Harus dicermati oleh teman-teman milenial atau anak muda. Setiap individu mempunyai pendapatannya masing- masing, pastinya mereka sudah ada perhitungan," ujarnya.

Ia menghimbau, masyarakat senantiasa memperhitungkan faktor resiko dari kemudahan yang ditawarkan dalam Buy Now Pay Later (BNPL).

"Kemudahan ini jangan dipandang semua mudah, pasti ada konsekuensinya," ujarnya.

Ia menuturkan, Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat senantiasa melakukan terobosan berkolaborasi dengan stakeholder, guna memudahkan warga Jabar dalam rangka pengajuan rumah.

Baca juga: Tren Pembayaran Menggunakan Paylater Menjelang Lebaran Ini Meningkat Hingga 14 Persen

"Ada beberapa yang dikembangkan, saat ini ada lima apartemen transit. Masyarakat bisa mengandalkan program Data Mirah, supaya penghuni apartemen transit itu bisa punya rumah," ujar Indra.

"Caranya, bila masyarakat sudah punya tanah, maka kita mengandeng vendor perumahaan," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved