Paylater Kian Digandrungi, Geser Bisnis Kartu Kredit?

Saat ini kian banyak orang memanfaatkan layanan paylater namun apakah layanan ini dapat menggeser kartu kredit

Penulis: Nappisah | Editor: Siti Fatimah
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi menggunakan paylater 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Buy Now Pay Later (BNPL) berkembang signifikan, terutama berkembangnya E-commerce dalam menyediakan jasa pembayaran secara cepat. 

Kendati demikian, pesatnya kemudahan pinjaman dinilai Dosen Manajemen Investasi dan Pembina Galery Investasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Langlangbuana Bandung Asep Saepudin, dalam jangka pendek kemungkinan Buy Now Pay Later (BNPL) bisa menggerus bisnis kartu kredit.

Sebagai informasi, Bank Indonesia mencatat volume transaksi kartu kredit pada bulan Mei 2023 (y-o-y) sekitar 13,5 persen atau sebanyak 32,19 juta transaksi. 

Baca juga: Tren Pembayaran Menggunakan Paylater Menjelang Lebaran Ini Meningkat Hingga 14 Persen

Berkaca pada Mei 2022 (y-o-y) tumbuh diangka 20,9 persen, dimana pertumbuhannya melambat. 

"Tetapi masyarakat juga harus menyadari, bahwa Paylater itu bunganya tinggi. Jauh di ditas bunga kartu kredit," ujar Asep, kepada Tribunjabar.id, Rabu (9/8/2023). 

Merujuk pada data OJK, pengguna kontrak Buy Now Pay Later mengalami pertumbuhan 18,18 juta kontrak baru atau sebesar 33,25 persen secara tahunan atawa year on year (YoY) menjadi 72,88 juta kontrak per Mei 2023.

Asep menghimbau, masyarakat jangan hanya melihat kemudahan dari produk fintech yang menawarkan membeli produk secara instan. 

"Idealnya masyarakat harus menyadari beban yang muncul akibat penggunaan paylater. Tetapi juga harus mewaspadai risiko didalamnya," katanya. 

Asep menuturkan, Paylater hanya berlaku untuk transaksi didalam negeri saja. 

"Sedangkan kalau belanja di luar negeri masyaralat akan tetap menggunakan kartu kredit," ucapnya. 

Paylater menawarkan kemudahan pengajuan, hanya memerlukan identitas dan persetujuan terhadap ketentuan dari calon pengguna. 

"Saya memandang paylater ini sebagai fenomena sementara saja. Ketika nanti masyarakat mulai menyadari beban yang muncul, karena penggunaan paylater ternyata lebih besar dari kartu karedit, orang akan kembali lagi menggunakan kartu kredit," jelasnya. 

Asep menghimbau, masyarakat harus mengingat setiap penggunaan paylater itu akan memunculkan beban bunga akibat penggunaannya. 

Baca juga: Bank Mandiri Luncurkan Fitur Tarik Tunai dan Bayar QRIS dari Limit Kartu Kredit di Livin’

Salah seorang warga Kota Bandung, Hasan (29) mengaku dalam sebulan melakukan transaksi paylater hingga delapan kali. 

"Selain mudah, banyak promo yang disediakan oleh E-Commerce," ujarnya, kepada Tribunjabar.id, Rabu (9/8/2023). 

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved