Sosok Prayitno, Jemaah Haji Gugat Kemenag Rp 1 Miliar, 3 Hari Tak Dapat Jatah Makanan saat Haji 2023
Sosok Prayitno Slamet Haryono, seorang jemaah haji menggugat Kemenag membayar kerugian Rp 1 miliar karena pelayanan Haji 2023, tengah menjadi sorotan.
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID - Sosok Prayitno Slamet Haryono, seorang jemaah haji menggugat Kemenag, tengah menjadi sorotan.
Ia menggugat Kemenag atas pelayanan Haji 2023 yang menurutnya buruk.
Bahkan ia meminta Kementerian Agama membayar Rp 1,1 miliar karena ia mengaku tiga hari tidak dapat jatah makanan.
Diketahui gugatan perdata Rp 1,1 miliar terhadap itu sudah diajukan ke Pengadilan Negeri Sidoarjo.
Lalu, seperti apa sosok Prayitno Slamet Haryono tersebut?
Baca juga: Jabar Kini Punya 15 Gedung Pusat Layanan Haji dan Umrah, Lokasi Terbaru di Tiga Wilayah Ini
Prayitno merupakan jemaah haji asal Sidoarjo.
Ia menjadi jemaah haji embarkasi Surabaya kloter 17.
Dia menjalani ibadah haji pada periode 30 Mei 2023 sampai 11 Juli 2023.
Selama menjalani ibadah haji, Prayitno kecewa atas pelayanan haji dari Kementerian Agama.
Hal itu lantaran ia mengaku tiga hari sempat tidak mendapat jatah makanan selama di Makkah.
Padahal menurutnya Kemenag bertanggung jawab memberikan fasilitas kepada setiap jemaah haji ketika berada di Arab Saudi.
Seperti penginapan, makanan hingga transportasi.
Namun, ia mengaku jemaah haji kloter 16 dan 17 tidak mendapatkan cukup makanan saat di Makkah.
Ia mengaku tidak mendapat makanan pada 26 Juni 2023, 2 Juli dan 4 Juli 2023.
Dari yang seharusnya mendapatkan tiga kali jatah makanan, Prayitno mengaku dirinya menerima makanan pada malam hari.
Kronologi Kejadian
Dikutip dari tvOneNews, Prayitno Slamet Haryono membeberkan kronologi kejadian dirinya tak mendapat jatah makanan selama tiga hari tersebut.
Awalnya Prayitno menceritakan soal makanan sederhana yang didapatnya selama ibadah haji.
Ia mengaku mendapatkan makanan berisi oreg tempe, tahu dan oreg telur dan terkadang nasi kuning.
Namun, ia mengaku saat itu ia menganggapnya sebagai ujian dan dirinya bersabar.
“Jadi di sana kita ketawa-ketawa aja, kita anggap cobaan hidup,” ujarnya, dikutip dari kanal Youtube tvOneNews, Senin (21/8/2023).
Lalu, ketika di Makkah dirinya mendapat pengumuman dari petugas kloter.
Petugas mewanti-wanti kloternya tidak mendapatkan jatah makanan tiga hari.
Saat itu, pihaknya hanya mendapat penjelasan tidak mendapatkan jatah makanan dengan alasan katering sedang fokus untuk Arafah dan Mina.

Baca juga: Pelayanan Haji Lansia Tahun Ini Jadi Catatan, Banyak Petugas yang Tulus, Rela Gendong Jemaah Haji
Ia mendapat informasi tersebut seminggu sebelum tidak mendapatkan jatah makanan tersebut.
“Jadi cuma itu aja, gak ada penjelasan nanti kita diganti oleh katering lain atau menu roti atau menu lain,”
“Jadi gak dapat jatah makan, titik, ternyata gak ada gantinya,” ujarnya.
Saat di Mudzalifah rencananya mereka akan dijemput oleh panitia menuju Mina setelah salat subuh.
Namun kenyataannya setelah pagi hingga siang mereka belum kunjung dijemput.
Bahkan dirinya dan jemaah haji lainnya menunggu dan tidak mendapatkan jatah makan sarapan bahkan makan siang.
Mereka akhirnya baru dijemput pada pukul 11 siang yang kala itu matahari terik menyengat.
Ia menceritakan ada banyak jemaah haji lansia terutama pingsan, bahkan dirinya pun dehidrasi.
“Itu sampai pukul setengah 2 baru beres penjemputan ke Mina, saya sendiri mengalami dehidrasi,”
“Karena pagi tidak dapat sarapan, terus sampai diangkut pukul 11 itu belum dapat jatah makan siang, sampai di Mina itu pun tidak dapat makan siang,” paparnya.
Ia baru mendapatnya makannya itupada pukul 5 sore, yang merupakan jatah makan malam.
“Jadi selama pagi sampai siang kita gak dapat jatah makanan,”
“Akhirnya banyak yang masuk angin,” ungkapnya.
Prayitno juga mengaku dirinya sempat mengalami gangguan kesehatan saat diangkut bis.
Ia mengaku bahkan dirinya hanya bisa tidur sambil berdiri di dalam bis.
Dengan alasan itulah ia menggugat Kemenag minta kerugian Rp 150 juta kerugian materil dan Rp 1 miliar kerugia imateril.
Menag Yaqut Sempat Marah ke Masyariq Soal Makanan
Sebelumnya kasus jemaah haji kelaparan karena tak dapat jatah makanan sempat membuat Menteri Agama atau Menag Yaqut Cholil Qoumas marah besar.
Yaqut Cholil marah kepada perusahaan penyedia layanan haji atau masyariq karena banyak jemaah haji Indonesia belum makam saat berada di Mina.
Saat itu, Menag Yaqut juga meminta pertanggungjawaban perusahaan layanan haji tersebut.
Tak hanya itu, Yaqut Cholil Qoumas memberikan sentilan menohok.
Ia bahkan menolak kompensasi yang ditawarkan masyariq.

Baca juga: Ibadah Haji Tahun 2023 Cetak Sejarah Terbesar, Ini Jumlah Jemaah yang Datang ke Tanah Suci
Diketahui kemarahan Menag berawal dari jemaah haji yang belum mendapat makanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna/Armina).
Pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini datang langsung ke tenda misi haji di Mina untuk memastikan semua layanan bagi jemaah haji, akhir Juni 2023.
Dia kaget karena masih banyak jemaah yang belum makan.
Dia lalu memanggil masyariq untuk meminta pertanggungjawaban masalah ini.
Yaqut bahkan tegas menolak tawaran makan oleh masyariq.
"Selama jemaah saya sudah makan, baru saya makan. Kalau jemaah saya belum makan, saya tidak akan makan," tegasnya.
Saat itu, hingga pukul 22.32 WAS masih ada jemaah di 2 maktab yang belum makan.
Setelah semua sudah makan, baru Yaqut menyelesaikan kunjungannya.
Keesokan harinya, Yaqut datang lagi ke Mina.
Rupanya, masalah belum selesai, termasuk soal makanan.
Dia bahkan menolak keras tawaran kompensasi yang ditawarkan masyariq atas berbagai tindakan wanprestasi yang mereka lakukan.
Baca juga: Puluhan Orang Jemaah Haji Asal Jabar Meninggal di Tanah Suci, Ini Mayoritas Penyebabnya
"Dan enggak usah bicara kompensasi dengan kami, kami enggak butuh kompensasi. Enggak usah nanti nanti, cek sekarang," ujar dia.
Pelayanan di Arafah, Muzdalifah, Mina memang jadi perhatian.
Ada sejumlah catatan mulai dari air, konsumsi, transportasi hingga sanitasi.
Catatan itu sudah disampaikan Yaqut saat bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Taufiq.
Ini disampaikan untuk perbaikan tahun depan.
"Saya melihat Kementerian Haji dan Umrah punya semangat untuk terus berubah dan melakukan peningkatan layanan.
Saya kira ini menjadi perhatian kita bersama agar penyelenggaraan ibadah haji di masa yang akan datang berjalan lebih baik lagi," katanya usai menghadiri Haflat Al-Hajj Al-Khitamy di Makkah, Sabtu (1/7).
Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.com
Prayitno Slamet Haryono
jemaah haji
menggugat Kemenag
tak dapat jatah makanan
pelayanan haji
Kementerian Agama
Haji 2023
Pengadilan Negeri Sidoarjo
Viral Kisah Penghulu Ahad Nekat Berenang Seberangi Sungai Demi Nikahkan Warga, Dipuji Kemenag |
![]() |
---|
Evaluasi Haji 2025, Kemenag Jabar Hadapi Tantangan Pelayanan Lansia dan Disabilitas |
![]() |
---|
Kemenag Jabar Gelar Evaluasi Penyelenggaraan Haji 2025, Tegaskan Komitmen Perbaiki Layanan |
![]() |
---|
Tangis Siswi Mts Ngaku Berhenti Sekolah usai Tak Bisa Bayar Rekreasi Rp 350 Ribu, Kini Minta Maaf |
![]() |
---|
Kalender Safar 1447 Hijriah, Lengkap dengan Jadwal Puasa Sunnah dan Niatnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.