Tak Seperti di Jakarta, Kualitas Udara di Purwakarta disebut dalam Kondisi Baik, Tidak Tercemar

Faktor lainnya kualitas udara di Purwakarta terjaga karena pengelolaan emisi di sektor industri masih bisa dikenadalikan.

Penulis: Deanza Falevi | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar
Kondisi arus lalu lintas di Jalan Gandanegara, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta, Sabtu (19/8/2023). 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Purwakarta pastikan kualitas udara di Kabupaten Purwakarta dalam kondisi cukup baik, dan tidak tercemar.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan dan Lingkungan (P2KL) DLH Purwakarta Agung Mutaqin mengatakan bahwa hal itu bisa diketahui setelah pihaknya melakukan metode passive sampler.

Ia menyebutkkan, metode passive sampler merupakan pemantauan mutu udara ambien, dan merupakan salah satu upaya untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan program pengendalian pencemaran udara.

Lebih lanjut ia mengatakan, faktor pendukung lainnya seperti Ruang Terbukan Hijau (RTH) yang berada di pusat kota cukup membantu menjaga kualitas udara di Purwakarta.

"Geografis di Purwakarta itu kan banyak di dominasi oleh wilayah perkebunan karet, teh, kehutanan dan perkebunan warga, dan perkebunan bambu di Sukasari, termasuk RTH di pusat kota, keberadaan itu sangat membantu menjaga kualiatas udara di Purwakarta," ujar Agung kepada wartawan, Minggu (20/8/2023).

Agung menjelaskan, faktor lainnya kualitas udara di Purwakarta terjaga karena pengelolaan emisi di sektor industri masih bisa dikenadalikan.

Baca juga: Kualitas Udara Kota Bandung Disebut Masih Kategori Sedang, Begini Kata DLH untuk Meningkatkannya

"Aktivitas kendaraan dan emisi disektor industri masih bisa kita kendalikan. Kita juga melakukan pengujian berkala untuk kualitas udara di Purwakarta," ujarnya.

Sebelumnya, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika juga meminta kepada masyarakat untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Hal itu ia inginkan sebagai upaya antisipasi agar masyarakat bisa terhindari dari berbagai potensi penyakit yang disebabkan kualitas udara yang buruk seperti yang terjadi di DKI Jakarta dan kawasan Bodetabek (Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi).(*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved