Ida, TKW asal Cianjur yang Jadi Korban Perdagangan Orang di UEA Tiba di Rumahnya Malam Ini

 Berdasarkan informasi yang dihimpun, Ida direncakan pulang dengan bersama lima orang PMI yang juga menjadi korban perdagangan di UEA.  

Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Ravianto
Fauzi Noviandi / Tribunjabar
Suryana (40) suami Ida (38) saat menujukkan foto istrinya yang menjadi korban perdagangan orang, Rabu (16/8/2023). 

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Ida (38) Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Cianjur yang menjadi Korban Perdagangan Orang di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) dipulangkan ke Indonesia. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Ida direncakan pulang dengan bersama lima orang PMI yang juga menjadi korban perdagangan di UEA.  

Rencananya Ida akan langsung dibawa pulang ke rumahnya dan berkumpul dengan keluarga di Kampung Pasir Layang, Desa Babakansari, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur.  

"Rencananya Ida tiba di Indonesia Rabu (16/8/2023) siang, dan sampai di rumahnya malam ini. Infomasi kepulangan Ida sudah diketahui keluarganya," kata Salatudin Gayo saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu (16/8/2023). 

 Saat ini lanjut dia, dirinya bersama petugas Polres Cianjur tengah dalam perjalanan untuk menjemput Ida di Bandara Soekarno - Hatta, Jakarta. 

 "Tidak hanya Ida, tapi informasi yang kami terima ada sejumlah PMI korban perdagangan yang dipulangkan ke Indonesia," kata dia. 

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Cianjur Iptu Tono Listianto mengungkapkan, pihaknya akan segera memintai keterangan Ida terkait kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang dialaminya.  

"Setibanya di kampung halamanya kita akan segera memintai keteranganya. Ida dipulangkan ke Indonesia setelah proses hukum di Dubai selesai dijalaninya," kata dia. 

 Sebelumnya diberitakan, Ida (38) Pekerja Migran Indoensia (PMI) yang diduga jadi budak seks di Timur Tengah berawal dari curhat di media sosial.  

Hal tersebut diungkapkan suaminya Suryanan (48) asal Kampung Pasir Layung, Desa Babakansari, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur. 

 Kini ibu dua anak tersebut tidak diketahui keberadaanya sejak dua bulan terakhir. 

 "Saat dikirim sponsor asal Cianjur istri saya ditempatkan di Dubai. Namun istri saya saat itu tidak boleh memasak nasi, dan hampir tiap hari makan dengan roti selama beberapa bulan," kata Suryana.  

Karena itu lanjut dia, istrinya tersebut sering bekeluh kesah atau curhat melalui akun facebook miliknya tentang kondisi dan perlakukan majikannya. 

 "Saat sering curhat di media sosial, tidak lama istri saya didekat seseorang indoenesia yang mengiming-imingi pekerjaan yang lebih enak dengan gaji yang cukup besar," ucapnya. 

 Suryana menjelaskan, saat itu istrinya tersebut tergiur dengan tawaran tersebut, dan seseorang itu memintanya untuk kabur dari rumah majikan asalnya. 

 "Sesuai dengan rencana seseorang yang baru dikenalnya di facebook, istrinya meminggalkan rumah majikanya sekitar pukul 11.00 malam, berpura-pura membuang sampah," kata dia. (Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved