Warga Dago Elos Blokir Jalan

Kronologi Versi Polisi Soal Bentrok di Dago Elos,Kapolrestabes Bandung: Laporan Warga Sudah Diterima

Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono menyebut ada kelompok tertentu yang ingin negosiasi antara polisi dengan warga Dago Elos berjalan tidak

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Darajat Arianto

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono menyebut ada kelompok tertentu yang ingin negosiasi antara polisi dengan warga Dago Elos berjalan tidak kondusif.

Dikatakan Budi, bentrokan yang terjadi di Jalan Ir H Djuanda bermula saat warga Dago Elos kecewa karena merasa laporan polisi mereka tidak diterima polisi.

Budi mengaku menerima laporan ada penutupan jalan sekitar pukul 21.00 WIB dan langsung menuju Jalan Ir H Djuanda.

"Di sana berdiskusi dengan masyarakat, ternyata mereka kecewa dan melakukan pembakaran karena tadinya ada laporan yang menurut versi mereka ditolak oleh jajaran Polrestabes," katanya.

Budi kemudian menjelaskan kepada warga bahwa pihaknya tidak menolak laporan warga.

Perwakilan warga dan pengacara, kata dia, diterima langsung oleh Kasatreskrim dan dilakukan berita acara wawancara (BAW) langsung di ruangan Kasatreskrim.

Menurut Budi, peristiwa anarkis di Jalan Ir H Juanda, berawal dari kedatangan sekitar 50 orang warga Dago Elos ke Polrestabes Bandung pada Senin (14/8/2023) siang.

Mereka bermaksud membuat laporan polisi soal kasus dugaan pemalsuan dokumen tanah di Dago Elos, Jln Ir H Djuanda. Mereka kemudian diterima Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP Agah Sonjaya.

"Mereka datang untuk membuat laporan. Namun setelah kita jelaskan mereka malah berunjukrasa dengan menyatakan laporan ditolak polisi. Mereka juga membentangkan spanduk. Bahkan dari mereka ada yang berteriak dengan kata-kata kasar kepada polisi. Digelar perkara dan disampaikan bahwa laporan ini akan diterima dengan alat-alat bukti pendukung yang dibutuhkan," ucapnya. ujar dia.

Baca juga: Blokir Jalan & Bakar Ban di Dago Bandung, Polisi Ngaku Dilempar Batu hingga Botol, 7 Orang Diamankan

Saat itu, kata Budi, pihak pengacara dan warga akan kembali untuk mengambil alat bukti yang dibutuhkan.

Setelah berorasi di Mapolrestabes Bandung, warga menuju Dago Elos dan menyampaikan hasil pertemuan dengan polisi. Warga kemudian berkumpul di Jalan Ir Juanda, antara Terminal Dago-SPBU dan melakukan pemblokiran jalan.

Mereka kembali menggelar orasi di jalan tersebut sambil membakar ban bekas dan kayu. Akibat pemblokiran jalan, arus lalu lintas dari kedua arah terganggu. Situasi semakin panas saat polisi akan membubarkan massa yang mulai melempar batu ke arah petugas.

"Tetapi mereka kembali ke daerah Dago dan ada penyampaian yang miss, sehingga yang disampaikan (kepada warga) mungkin ditolaknya laporan tersebut, sehingga warga melakukan pemblokiran jalan dan membakar ban di jalan tersebut," katanya.

Di lokasi penutupan jalan tersebut, pihaknya sudah melakukan negosiasi bersama warga serta kuasa hukumnya dan sepakat akan kembali ke Polrestabes untuk melakukan pembuatan laporan.

"Pada saat pembicaraan tersebut, ada kelompok yang melakukan provokasi, bertindak anarkis melempar batu, botol dan juga kembang api kepada petugas, sehingga terjadi chaos," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved