Ratusan Hektare Sawah di 13 Desa Wilayah Bandung Barat Kekeringan Imbas Fenomena El Nino
Sawah ratusan hektare di sejumlah wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) dilanda kekeringan saat musim kemarau tahun ini.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Sawah ratusan hektare di sejumlah wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) dilanda kekeringan saat musim kemarau tahun ini. Imbasnya petani tidak bisa menanam padi.
Sawah tersebut sudah retak-retak akibat tidak sumber air yang mengalir ke sana.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bandung Barat, Lukmanul Hakim, mengatakan, total sawah yang kekeringan pada musim kemarau tahun ini tercatat mencapai 178 hektare yang tersebar di empat kecamatan.
"Sawah yang dilanda kekeringan pada musim kemarau tahun ini tersebar di 13 desa dari empat kecamatan yaitu Batujajar, Cililin, Sindangkerta, dan Cihampelas," ujar Lukmanul Hakim saat dihubungi, Minggu (13/8/2023).
Berdasarkan hasil pendataan, kata dia, sawah di wilayah Batujajar tercatat menjadi yang paling luas terdampak kekeringan. Lokasinya tersebar di empat desa.
Baca juga: Dampak El Nino di Kabupaten Bandung, Sawah Ribuan Hektare Terancam Kekeringan
Di Cililin juga empat desa, Cihampelas tiga desa, dan di kecamatan Sindangkerta satu desa.
"Sawah yang paling luas terdampak kekeringan terletak di Desa Cangkorah, Kecamatan Batujajar, dengan total 40 hektar. Sedangkan yang paling kecil di Desa Citapen, Kecamatan Cihampelas, dari 45 hektare sawah baru satu hektare yang kekeringan," kata Lukmanul.
Ia mengatakan, kondisi tersebut terjadi imbas fenomena el nino.
Lukmanul mengatakan, pihaknya memprediksi jumlah sawah yang dilanda kekeringan akan terus bertambah karena BMKG memprediksi el nino akan terjadi sampai akhir tahun ini.
Atas hal tersebut, pihaknya tengah menyusun langkah jangka panjang dan pendek untuk menanggulangi dampak kekeringan ini seperti menyiapkan dana insentif untuk pengaman pangan di wilayah yang terdampak.
"Kemudian kami juga menyediakan sarana pompa air dari sungai Citarum untuk mengairi sawah, dan pasokan air dari sumur bor," ucapnya.
Baca juga: Kebakaran Lahan Kerap Terjadi di Kabupaten Bandung, di Antara Penyebabnya Fenomena El Nino
Hanya saja, kata dia, upaya penanggulangan kekeringan terhadap sektor pertanian tak hanya dilakukan melalui pendekatan kesiapan sarana-prasarana, tapi juga kesiapan dari sumber daya manusia.
"Jadi harus ada kepekaan petani melihat perubahan iklim dengan menyesuaikan pola tanam," ujar Lukmanul.
Atas hal tersebut, pihaknya meminta para petani untuk melakukan budi daya tanaman sesuai iklim dan kondisi setempat sepert melaksanakan pemilihan varietas benih tahan OPT dan tanaman yang toleran kekeringan. (*)
Ketua DPRD Bandung Barat Nyatakan Kesiapan Kalau Penghasilannya Ditinjau Ulang |
![]() |
---|
Bupati Bandung Barat Ajak Organisasi Lintas Elemen Diskusi, Bahas Isu yang Tengah Ramai |
![]() |
---|
Aparat Gabungan Tetap Siaga di Kantor DPRD Cimahi Meski Belum Ada Tanda-tanda Massa Datang |
![]() |
---|
3 Hari Kabur, Macan Tutul yang Lepas dari Kandangnya di Lembang Park & Zoo Belum Ditemukan |
![]() |
---|
Antisipasi Unjuk Rasa Serentak 1 September, Polres Siagakan Personel di Bandung Barat dan Cimahi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.