Berita Viral
Viral, Pengemis Ludahi Kaca Mobil Pengendara di Bandung, Gara-gara Tak Diberi Uang, Warganet Geram
Beredar video pengemis meludahi kaca mobil pengendara di Bandung, viral di media sosial, warganet geram minta dinsos turun tangan
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Bahkan dua anak tersebut sampai mengetok-ngetok kaca mobilnya dengan perlakuan tak mengenakan hatinya.
“Terus datang 2 lagi (anak) nyamperin sambil ketok2 kaca,”
“Kita gak ada uang lagi dan lampu udah ijo,” tulisnya, dikutip Tribunjabar.id, Jumat (7/7/2023).
Dengan alasan tersebut, ia pun kembali melajukan kendaraanya pelan-pelan karena kedua anak tersebut masih berada di samping mobilnya.
Namun, saat itu ia syok kedua anak tersebut menendang keras mobilnya hingga berkata kasar.
“Pas kita gak ngasih mobil kita ditendang dipukul keras dong, sambil ngatain gblk omg,” paparnya.
Netizen itu mengaku syok karena di dalam mobil ia sedang bersama anak-anaknya.
Beruntungnya, saat kejadian itu anak-anaknya sedang tertidur.
Dari kejadian tak mengenakan itu, ia menduga anak-anak tersebut dijadikan pengemis atau peminta-minta oleh orang tak bertanggung jawab di daerah Pajajaran, Kota Bandung.
Dijelaskan dalam keterangan, peristiwa itu terjadi para Rabu (5/7/2023).
Keluhan netizen itu disampaikan Nuih (28) yang mengaku terkejut dengan tindakan yang dilakukan anak-anak tersebut.
Baca juga: Sosok Pengemis Viral Rangkul LC Karaoke Ternyata Berasal dari Keluarga Berada, Kades Ungkap Faktanya
Sementara itu akun @infobandungraya mengimbau kejadian tersebut bertujuan agar warga lebih bijak saat memberikan uang atau sedekah.
“DISCLAIMER: Postingan ini tidak bertujuan untuk membuat kita tidak peka terhadap orang yang membutuhkan, namun agar lebih bijak dan tepat dalam memberi sedekah,” tulisnya.
Kini, curhatan netizen di Bandung yang mendapat perlakuan tak mengenakan saat memberi uang ke pengemis itu menarik perhatian warganet hingga viral.
Tak sedikit warganet juga memberikan komentar pro dan kontra soal memberi uang ke pengemis tersebut.
Ada juga warganet yang menyinggung bahwa memberi uang ke pengemis kini dilarang di Kota Bandung.
Berikut beragam komentar warganet.
“Team ga pernah ngasih uang ke pengemis sama pengamen,kalau aku mending beli dagangan orang apalagi yg orang tua suka ga tega udh tua masih berusaha,”
“Pasti banyak Pro dan Kontra dengan Bahasa kalo mau ngasih mah ngasih aja meskipun dia gimana gimana2,, tapi saya pribadi sendiri lebih baik menahan untuk tidak memberi, dengan tujuan lebih baik di salurkan dengan baik ke Yayasan Quran atau Panti Asuhan karena berapapun kita memberi mereka menerima tanpa melihat nominal…”
“Memberi uang kepada gelandangan dan pengemis adalah sebuah pelanggaran di kota Bandung (Perda),”
“Untuk semua nya di mohon jangan ngasih uang ke pengemis di lampu merah di bandung apalagi pengemis nya anak anak , selain takutnya ke enakan kedua ada org tua nya yg ngawasi itu th , saya sering liat di jadikan kebiasaan , untuk pol PP bandung mohon di tindak hal yg begitu , kalau ga di kasih kebanyakan uring uringan sambil ngmong kasar,” tulis berbagai komentar warganet.
Imbauan Kepala Dinsos Kota Bandung
Kepala Dinas Sosial Kota Bandung Sony Bakhtiar meminta warga tidak memberikan uang kepada gelandangan dan pengemis (gepeng) dan pengamen di jalanan atau perempatan lampu merah.
"Bukan dilarang sedekah, tapi kurang mendidik memberikan sedekah di jalan karena akan menambah menjamurnya pengemis," ujar Sony di Balai Kota, Sabtu (1/4/2023).
Menurut Sony, di bulan suci Ramadan biasanya bermunculan pengemis baru yang mencari sedekah.
"Untuk mencegahnya kami hampir setiap hari menjangkau Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) jalanan, baik itu pengemis atau pengamen," kata Sony.
Sony mengatakan, larangan memberi uang ke pengemis bukan berarti tidak peduli tapi harus tepat.
"Lebih baik sumbangan diberikan ke masiid atau panti yang jelas orang penerimanya."
"Dalam agama dan budaya, diatur adab memberi. Dan memberi pun harus ada tanggung jawab moral, digunakan untuk apa pemberian uang itu tadi," ujarnya.
Menurut Sony, memberi di jalan itu dampak negatifnya lebih banyak daripada dampak positifnya seperti eksploitasi anak, eksploitasi disabilitas, dan eksploitasi lansia.
Berbagai cara dilakukan Dinsos Kota Bandung dalam menangani PPKS jalanan, melakukan sosialisasi dan edukasi melalui woro-woro dengan menggunakan fasilitas ATCS Dinas Perhubungan Kota Bandung.
"Woro woro cukup efektif, bisa memutus mata rantai supply demand, pemberi dan penerima bantuan di jalanan," ujarnya.
Sony mengatakan selama 2023 mulai Januari sampai Maret terjaring 122 orang, yakni Januari 21 orang, Februari 68 orang, dan, Maret 33 orang.
"Kami melakukan penjangkauan bekerja sama Satpol PP. Penjangkauan dan jajaran kepolisian," ujarnya.
Para PPKS yang terjaring dibawa ke rumah singgah Rancacili untuk mendapatkan bimbingan fisik, mental, dan spiritual.
Kemudian juga dilakukan assesment agar tahu persoalan yang mereka hadapi sehingga diketahui program intervensi yang pas bagi mereka.
Sony mengklaim, memasuki hari ke-11 bulan Ramadan para pengemis berkurang dibandingkan bulan Februari.
"Ada beberapa faktor berkurangnya pengemis, pertama sering dijangkau petugas, kedua hujan yang cukup ekstrem," ujar Sony.
#BeritaViral
Respons Dedi Mulyadi soal Dugaan Pungli di Kebun Raya Bogor, Bakal Turunkan Dinas Pariwisata |
![]() |
---|
Sosok Mentan Amran Sulaiman Disorot, Bandingkan Harga Beras dengan Jepang: Naik Sedikit Ribut |
![]() |
---|
Nasib Satpam usai Hina & Tantang Duel Damkar, Terpental saat Diminta Pegang Selang Bertekanan Tinggi |
![]() |
---|
Viral Pembegalan di Jalan Baru Galuga Bogor, Korban Kurir Paket Kehilangan Motor untuk Cari Nafkah |
![]() |
---|
Viral Beruang Madu di Kebun Binatang Ragunan Disebut Kurus dan Kebingungan, Pengelola Tegaskan Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.