Berita Viral

Sosok Mentan Amran Sulaiman Disorot, Bandingkan Harga Beras dengan Jepang: Naik Sedikit Ribut

Mentan Amran Sulaiman disorot setelah membandingkan harga beras di Jepang dengan kenaikan di Indonesia. Ia tercatat memiliki harta Rp1,3 triliun.

|
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TVR PARLEMEN
BANDINGKAN HARGA BERAS - Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat rapat bersama Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (21/8/2025). Dalam rapat tersebut, Amran Sulaiman membandingkan kenaikan harga beras di Indonesia dengan Jepang. 

TRIBUNJABAR.ID - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menjadi sorotan setelah ucapannya membandingkan kenaikan harga beras di Indonesia dengan Jepang.

Pernyataan Amran Sulaiman tersebut disampaikan saat menjawab pertanyaan dari Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto saat rapat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (21/8/2025).

Dalam rapat tersebut, Titiek Soeharto bertanya tentang adanya wacana beras premium dan medium satu harga.

"Pak Menteri, itu mengenai harga yang mau disatukan antara premium dan medium satu harga itu kebijaksanaan itu apa itu, saya banyak ditanya orang-orang itu rencana bapak seperti itu?" tanya Titiek Soeharto, dikutip dari TVR PARLEMEN.

Amran pun menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan rapat sampai empat kali mengenai hal tersebut, tetapi belum mendapatkan keputusan final.

Amran Sulaiman menyatakan bahwa pemerintah telah mengalokasikan Rp150 triliun untuk subsidi pangan. Sekitar 40-48 persen dari besaran tersebut atau sekitar Rp60 triliun dialokasikan untuk beras. 

"Pertimbangan kami maaf ini seluruh beras itu subsidi, pangan subsidi Rp150 triliun, ini memang kami butuh masukan juga dari bapak ibu saat ini. Rp150 triliun itu subsidinya pangan. Kenapa mengatakan pangan itu identik dengan padi, karena komposisinya itu sangat besar," katanya.

"Kalau kita bagi saja, anggaplah kita kasar membagi sesuai BPS saja 48 persen atau 40 persen saja artinya yang digunakan uang negara berbisnis maaf itu kurang lebih Rp 60 triliun," lanjut dia.

Baca juga: Harta Mantan Mawenaker Melinjak Drastis Hanya Dalam Tiga Tahun, dari Rp 4 M Jadi Rp 17 M

Amran melanjutkan, pihaknya juga melakukan intervensi terhadap Harga Eceran Tertinggi (HET) dan Harga Pokok Penjualan (HPP).

Sebagai informasi, HET adalah batas harga maksimal di tingkat konsumen. Sementara, HPP adalah batas harga minimal di tingkat petani.

Menurut amran, intervensi ini dilakukan karena beras adalah komoditas vital. 

"Kenapa kita intervensi ada HET, kemudian ada HPP, karena ini adalah vital, kalau ini bermasalah itu kita kesulitan," ucap Amran.

Kemudian, Amran membandingkan kenaikan harga beras yang ada di Indonesia dengan Jepang.

"Sekarang ini baru naik saja sedikit saja, ribut. Jepang sudah Rp100 ribu per kg harga beras hari ini," ujar Amran Sulaiman.

"InsyaAllah kita tindaklanjuti nanti, tapi nanti arahannya adalah kita ingin konsumen menikmati tetapi petani kesejahteraannya harus terjaga," sambungnya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved