Pengakuan Pengedar Obat Keras Bermodus Warkop di Cikijing Majalengka, Digaji Rp 1 Juta Perbulan

Ia mengaku datang jauh-jauh ke Majalengka untuk mengedarkan obat keras beragam jenis, termasuk pil penenang anjing

Tribun Cirebon/ Ahmad Imam Baehaqi
Sejumlah barang bukti yang disita dari pengedar obat keras berinisial MN yang diamankan di Makodim 0617/Majalengka, Jalan KH Abdul Halim, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Kamis (10/8/2023) malam. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Pria bertopi hitam tampak hanya tertunduk saat digiring ke Makodim 0617/Majalengka, Jalan KH Abdul Halim, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Kamis (10/8/2023) malam.

Rupanya, warga Aceh berinisial MN (30) itu terpergok mengedarkan obat keras di warung kopi (warkop) yang disewanya di wilayah Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka.

Ia mengaku datang jauh-jauh ke Majalengka untuk mengedarkan obat keras jenis Trihexyphenidyl, Tramadol, Dekstro, Hexymer, dan pil penenang anjing, sejak sebulan lalu.

"Saya diajak teman untuk kerja ini (mengedarkan obat keras) di Majalengka," ujar MN saat ditemui di Makodim 0617/Majalengka, Kamis (10/8/2023) malam.

Baca juga: Pria di Indramayu Ditangkap gara-gara Bisnis Obat-obatan Terlarang, Ngaku Tergiur Keuntungan

MN mengatakan, pekerjaan yang dijalaninya pun cukup mudah, hanya menjaga warung kopi sambil melayani konsumen yang datang membeli obat keras tersebut.

Menurut dia, setiap bulannya digaji Rp 1 juta, dan mendapatkan fasilitas berupa indekos hingga uang makan sebesar Rp 100 ribu perhari dari mengedarkan obat keras.

Bahkan, pihaknya juga mengakui dijanjikan bakal mendapatkan bonus bulanan sesuai hasil penjualan obat keras di warung kopi yang dikelolanya tersebut

"Obatnya ada yang mengirimkan setiap dua atau tiga hari sekali, saya hanya membuka warung dari pagi sampai malam kira-kira pukul 20.00 WIB," kata MN.

Namun, ketika ditanya mengenai pekerjaan itu MN mengaku tak terlalu mengenal orang yang menawarinya, karena baru mengenalnya melalui media sosial.

Ia hanya menyebut beberapa kali "bos", tetapi tak merincinya, dan tampak hanya terdiam sambil wajahnya terlihat kebingungan ketika ditanya siapa sosok bos tersebut.

"Saya ingin kerja di Malaysia lagi, karena dulu pernah ke sana, tapi sekarang tidak punya uang untuk berangkat, sehingga cari pekerjaan lain," ujar MN.

Bahkan, MN juga mengakui telah berencana tidak terlalu lama menjadi pengedar obat keras di Majalengka, dan menargetkan untuk pulang ke kampung halamannya dalam waktu dekat.

Ia menyampaikan, setelah memiliki uang Rp 3 juta dari gajinya sebagai pengedar obat keras akan kembali ke Aceh dan langsung terbang ke Malaysia mencari pekerjaan yang lebih baik.

"Saya sudah menghubungi teman yang siap meminjamkan uang untuk ke Malaysia, dan sekarang lagi mengumpulkan uang untuk ongkos pulang," kata MN.

Baca juga: Kecelakaan Tunggal di Cianjur, Truk Fuso Bermuatan Obat-obatan Oleng dan Terperosok ke Jurang

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved