Bejat! Seorang Ustaz Sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren di Cianjur Diduga Cabuli Empat Santrinya

Empat gadis remaja di Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur, diduga menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan seorang pimpinan pondok pesantren.

Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jateng/Bram Kusuma
Ilustrasi pencabulan. Empat gadis remaja di Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur, diduga menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan seorang ustaz pimpinan pondok pesantren. 

Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Empat gadis remaja di Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur, diduga menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan seorang ustaz pimpinan pondok pesantren.

Akibat perbuatan oknum ustaz tersebut, para korban mengalami trauma.

Bahkan seorang korban sempat melakukan percobaan bunuh diri.

S (38), salah satu orang tua korban, mengungkapkan, ia mengetahui anaknya menjadi korban pelecehan seksual setelah ia merasa curiga dengan sikap dan perilaku anaknya tersebut.

"Anaknya sering murung, bahkan beberapa kali sempat melalukan percobaan bunuh diri. Berawal dari kecurigaan itu saya mencoba menanyakan apa yang terjadi," katanya kepada wartawan, Jumat (11/8/2023).

Setelah ditanya, kata dia, anaknya itu mengaku mengalami tindak perbuatan tak terpuji dari seorang guru mengaji sekaligus pimpinan pondok pesantren.

"Anak saya sudah tujuh kali mendapatkan perlakuan pelecehan seksual dari guru ngajinya sekaligus pimpinan pondok pesantren."

"Perbuatan pelaku tersebut dilakukan di sebuah kamar di lingkungan pesantren," jelasnya.

Ia menjelaskan, saat menjalankan aksinya pelaku berpura-pura hendak memberikan pengobatan dan melakukan ritual pemberian ilmu.

"Jadi pelaku berpura akan memberikan ilmu, supaya anak saya mudah hafal dan pintar."

"Anak saya memang santrinya tapi tidak tidur di pesantren karena jaraknya dekat," ucapnya.

Menurut S, ada empat orang yang diduga menjadi korban pelecehan seksual yang dilakulan pelaku, tapi dua korban lainnya belum melapor.

"Modusnya juga hampir sama, berpura-pura memberikan pengobatan," kata dia.

Topan Nugraha, pengacara korban, mengungkapkan, pihaknya sudah melaporkan dugaan tindak pelecahan seksual tersebut ke Mapolres Cianjur.

"Keluarga korban dan saya meminta agar pihak kepolisian segera mengusut kasus dugaan pelecehan seksual tersebut karena korban hingga saat ini masih mengalami trauma," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved