Pandangan Budayawan Garut Soal Jam Malam Pelajar: Harusnya Diterapkan dari Dulu

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Warjita, budayawan dan sejarawan di Garut, memberikan pandangannya tentang aturan jam malam bagi pelajar mulai pukul 23.00 WIB di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Warjita menyebut, pemberlakuan jam malam di Garut saat ini diperlukan untuk melindungi anak-anak muda dari hal-hal yang bisa merugikan mereka.

"Ini bagus. Harusnya dari dulu diterapkan di Garut demi melindungi generasi muda atau pelajar, jangan sampai mereka masuk dalam pergaulan bebas," ujar Warjita saat dihubungi Tribunjabar.id, Sabtu (29/7/2023).

Ia menuturkan, tugas pelajar adalah belajar atau menghabiskan waktu dengan hal-hal yang baik.

Baca juga: Soal Jam Malam Pelajar di Garut, Anggota DPRD Jabar Setuju, Bisa Dicontoh yang Dilakukan di Jepang

Aktivitas mereka, menurutnya, harus berhubungan dengan pendidikan, untuk menunjang kehidupan mereka di masa yang akan datang.

"Pelajar ini generasi yang harus dijaga oleh kita semua. Mereka penerus bangsa ini, harus betul-betul dilindungi dari bahaya, misalnya narkoba, miras, pergaulan bebas, dan semacamnya," ungkapnya.

Warjita menjelaskan, di masa yang serbacepat saat ini, peran orang tua dalam melindungi generasi muda harus diperkuat kembali.

Orang tua, menurutnya, tidak boleh lengah dalam mendidik anak-anaknya.

Hal tersebut dilakukan untuk mempersiapkan kehidupan anak-anak mereka di masa depan agar bisa berguna bagi bangsanya.

"Termasuk penguatan soal agama, ini harus seimbang ditanamkan pada mereka iman dan takwa," ucapnya.

Ia menuturkan, saat ini para pemimpin dan orang tua di Garut memiliki tugas penting dalam menjaga generasi muda untuk menjadikan mereka manusia yang beradab di masa depan.

Tugas tersebut, menurutnya, tidak mudah, mesti ada kolaborasi dengan berbagai pihak dan pemangku kebijakan.

"Jam malam bagi pelajar ini salah satunya, saya dukung penuh. Kalau bisa, berlakukan mulai jam 22.00," katanya. (*)