Ketua IKA Politeknik STTT Sebut Kualitas SDM Berperan Penting dalam Kemajuan Industri Tekstil

Ketua Ikatan Alumni Institut Teknologi Tekstil (ITT) Politeknik STTT, Rikrik Supriyadi mengatakan, industri tekstil dan produk tekstil masih menjadi

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Darajat Arianto
istimewa
Foto ilustrasi pabrik tekstil. Ketua Ikatan Alumni (IKA) Institut Teknologi Tekstil (ITT) Politeknik STTT, Rikrik Supriyadi, Kamis (20/7/2023), mengatakan, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) masih menjadi salah satu kekuatan ekonomi Indonesia. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar Nazmi Abdurahman

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Perkembangan industri tekstil masih menjanjikan, seiring adanya ketentuan internasional bidang sustainability industry.

Ketentuan ini membuat negara berkembang perlu mendapat dukungan dari negara maju dalam melakukan inovasi industri berkelanjutan.

Hal itu diungkapkan Ketua Ikatan Alumni (IKA) Institut Teknologi Tekstil (ITT) Politeknik STTT, Rikrik Supriyadi dalam keterangannya, Kamis (20/7/2023).

Menurutnya, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) masih menjadi salah satu kekuatan ekonomi Indonesia.

Selain memberikan pemasukan besar, sektor ini pun mampu menyerap pekerja dalam jumlah banyak.

Baca juga: Fakultas Teknik Unpas Fasilitasi Mahasiswa untuk Bekerja di Industri, Ini yang Sedang Dilakukan

Kementerian Perindustrian bahkan menyatakan jika kebutuhan sumber daya manusia (SDM) pada sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) masih tinggi.

Hal itu sejalan dengan meningkatnya investasi di sektor tersebut.

Rikrik mengklaim jika kemajuan industri TPT dalam negeri pun, tak terlepas dari SDM dan peran aktif lulusan Politeknik STTT yang memiliki fokus pada industri tekstil.

Apalagi, kata dia, saat ini mayoritas para pemangku kepentingan di industri tekstil serta pengambil keputusan di industri tersebut, ditempati oleh alumni dari kampus Politeknik STTT.

"Alumni kita yang kredibel di bidangnya dan di sisi pemerintahan alumni ITT-STTT-Politeknik STTT sangat memegang peranan penting dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan-kebijakan untuk mengembangkan industri tekstil nasional," ujar Rikrik.

Baca juga: Jadi Primadona Investasi, Kawasan Industri Rebana Bakal Serap 4,49 Juta Pekerja

Dalam waktu dekat, kata dia, pihaknya pun bakal menyelenggarakan kongres ke-X IKA ITT-STTT-Politeknik STTT, pada 29 Juli 2023.

Melalui pergantian kepengurusan yang baru, kata dia, diharapkan dapat memberikan peran yang lebih holistik untuk perkembangan pertekstilan dalam negeri.

"Tentunya dengan sinergitas antara civitas akademik Politeknik STTT, para mahasiswa, alumni, pemerintahan, dan kelembagaan terkait agar dapat meningkatkan kembali sektor industri tekstil seperti kejayaannya di tahun 80-an, di mana Indonesia menjadi sentra perkembangan tekstil regional bahkan dunia," katanya. (*)

Baca juga: Melalui WJIM 2023, Saatnya Industri Kecil Menengah di Jabar Punya Pabrik Sendiri

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved