Bisahkah Floaters Menyebabkan Kebutaan? Simak Penjelasannya!

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Bayangan berupa titik-titik atau garis melengkung yang terlihat melayang – layang di area lapang pandang memang menganggu pe

Penulis: Nappisah | Editor: bisnistribunjabar
Istimewa
Dokter Spesialis Mata dari Santosa Hospital Bandung Central, Dr. Ohisa Harley, SpM (K) 

Laporan Wartawan TribunJabar, Nappisah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Bayangan berupa titik-titik atau garis melengkung yang terlihat melayang – layang di area lapang pandang memang menganggu penglihatan. Hal demikian, disebut dengan floater.

Namun tahukah Anda, bahwa kondisi floaters yang tidak ditangani merupakan tanda awal dari penyakit pada retina dan salah satu risiko terjadinya kebutaan.
Dokter Spesialis Mata dari Santosa Hospital Bandung Central, Dr. Ohisa Harley, SpM (K) mengatakan, sebagian besar penyebab floaters adalah proses alami yang tidak berbahaya.

Dr. Ohisa Harley, SpM (K)
Dr. Ohisa Harley, SpM (K), Dokter Spesialis Mata

"Floaters diakibatkan oleh terjadinya kekeruhan di dalam cairan vitreus yang dapat terjadinya seiring bertambahnya usia, terutama pada usia di atas 40 tahun," ujarnya, saat dihubungi Tribunjabar.id, Minggu (9/7/2023) malam.

Akan tetapi, kata dr Ohisa, pada sebagian kasus merupakan tanda awal dari penyakit pada retina.

"Bayangan floaters bisa terjadi sebagai gambaran adanya kekeruhan vitreus patologis seperti akibat adanya peradangan, bercak perdarahan, ablasio retina maupun kekeruhan akibat penyebab lainnya. Pada kondisi ini, risiko terjadinya kebutaan dapat terjadi," jelasnya.

Santosa Hospital Bandung Central logo
Logo Santosa Hospital Bandung Central

Ia menegaskan, floaters adalah gejala yang dapat timbul akibat adanya penyakit pada retina. Bahkan, floaters dapat menyebabkan komplikasi.

"Ya, jika floaters tersebut merupakan gejala yang timbul akibat adanya penyakit retina. Jika dibiarkan maka penyakit tersebut akan terus berjalan dan menyebabkan kondisi yang lebih serius, hingga dapat menyebabkan kebutaan," katanya.

dr Ohisa menuturkan, jika merasakan adanya floaters, penderita disarankan untuk melakukan pemeriksaan segmen posterior mata.

"Pemeriksaan tersebut dilakukan dengan funduskopi indirek dengan persiapan berupa penetesan obat midriatil terlebih dahulu, yang berfungsi untuk mendilatasi pupil sehingga dokter mata dapat 'meneropong' ke dalam rongga matanya," terangnya.

Kemudian, setelah dilakukan pemeriksaan funduskopi, bila didapatkan adanya penyakit maka perlu ditangani sesuai dengan penyebabnya.

"Jika disebabkan oleh adanya penipisan pada lapisan retina akibat adanya lattice degeneration, maka perlu segera dilakukan laser untuk mencegah terjadinya ablasio retina," imbuhnya.

Namun, bila floaters disebabkan oleh perdarahan, maka penanganan bergantung pada derajat penyakit pada pembuluh darah retina.

Pada umumnya, kata dr Ohisa, masa penyembuhan yang dibutuhkan floaters yang terjadi akibat proses yang normal dapat menghilang sendiri seiring dengan waktu.

"Floaters yang terjadi akibat adanya penyakit retina dapat membaik jika penyebabnya telah diobati," ujarnya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved