Sosok Ida TKW Cianjur yang Disekap dan Dipaksa Jadi Budak Seks di Dubai, Terakhir Ada di Ruang Gelap

Tenaga Kerja Wanita (TKW) atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Cianjur, Ida menjadi korban penyekapan di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Tribun Jabar
Suryana (48) memperlihatkan foto istrinya, Ida (38) TKW asal Cianjur yang disekap dan diduga dipaksa jadi budak seks, Senin (10/7/2023). 

TRIBUNJABAR.ID - Tenaga Kerja Wanita (TKW) atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Cianjur, Ida menjadi korban penyekapan di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Tak hanya menjadi korban penyekapan, Ida juga diduga dipaksa menjadi budak seks.

Diketahui bahwa hilangnya Ida ini membuat kedua anaknya, Herawati (15) dan Muhammad Randi Rustandi (11) speak up di media sosial.

Keduanya meminta bantuan kepada Kapolres Cianjur, Kapolda Jawa Barat, hingga Kapolri untuk menemukan sang ibu.

Video permintaan tolong kedua anak itu pun viral di media sosial.

Lantas seperti apa sosok Ida?

Sosok Ida

Ida adalah seorang TKW atau PMI asal Kampung Pasir Layung, Desa Babakansari, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur.

Ia memiliki suami bernama Suryana dan dua orang anak bernama Herawati (15) dan Muhammad Randi Rustandi (11).

Sebenarnya, Ida sempat bekerja di luar negeri lalu kembali lagi ke Indonesia.

Kemudian pada 2022, Ida kembali bekerja di luar negeri.

Diungkap oleh Suryana, Ida sudah dua bulan terakhir ini hilang kontak.

Ida yang ketiga kalinya berangkat ke Timur Tengah itu menginformasikan kondisinya tengah dipaksa bekerja sebagai budak seks dan diperlakukan tidak manusiawi.

Baca juga: Kronologi Ida TKW Asal Cianjur yang Disekap di Ruang Gelap dan Dipaksa jadi Budak Seks di Dubai

Keluh Kesah di Facebook

Surayana mengungkap bahwa Ida sempat berkeluh kesah melalui akun Facebook miliknya.

Keluh kesahnya itu mengenai perlakuan sang majikan terhadap Ida.

"Saat dikirim sponsor asal Cianjur, istri saya ditempatkan di Dubai. Namun istri saya saat itu tidak boleh memasak nasi dan hampir tiap hari makan dengan roti selama beberapa bulan," kata Suryana saat ditemui Tribunjabar.id di rumahnya, Senin (10/7/2023).

Kemudian ada seorang sponsor yang mengiming-imingi Ida pekerjaan yang lebih layak.

"Saat sering curhat di media sosial, tidak lama istri saya didekati seseorang asal Indonesia yang mengiming-imingi pekerjaan yang lebih enak dengan gaji yang cukup besar," ucapnya.

Baca juga: Dua Anak Cianjur, Pembuat Video Minta Bantuan Kapolri, Tak Menyangka Vidoenya Bakal Viral

Tergiur Pekerjaan Lebih Layak

Suryana menjelaskan, saat itu istrinya tersebut tergiur dengan tawaran tersebut, dan seseorang itu memintanya untuk kabur dari rumah majikan asalnya.

"Sesuai dengan rencana seseorang yang baru dikenalnya di Facebook, istrinya meninggalkan rumah majikanya sekitar pukul 11.00 malam, berpura-pura membuang sampah," kata dia.

Ia mengatakan, saat menaiki mobil, ada dua pria tinggi besar yang mengapit Ida. Kedua pria itu lantas merebut ponsel milik Ida.

"Sempat ada komunikasi istri saya menyebutkan berada di sebuah ruangan yang gelap seperti di dalam penjara, dan kalau tidak menuruti perintah komplotan itu istri saya sering dipukul," ucapnya.

Ia mengatakan, komunikasi tersebut merupakan komunikasi terakhir yang diterima keluarganya di Cianjur.

Sementara hingga kini belum ada kabar terbaru dari Ida.

"Kami sekeluarga berharap agar istri saya bisa segera pulang dan kembali berkumpul dengan anak-anak. Karena itu saya mohon kepada pemerintah Indonesia untuk membantu memulangkannya," ucapnya.

Satu Terduga Pelaku yang Memberangkatkan Ida Ditangkap

Jajaran Polres Cianjur menangkap satu terduga pelaku terkait kepergian Ida ke Dubai. Namun pelaku lainya masih buron. 

Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto mengungkapkan satu pelaku yang berhasil ditangkap terkait perdagangan orang tersebut bernama Rahmat. 

"Pelaku diamankan di depan Perumahan Marhamah, Desa Sindangasih, Kecamatan Karangtengah. Sebenarnya ada dua pelaku, namun satu lainya masih buron," kata Tono saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (7/7/2023). 

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, pelaku yang diamankan tersebut berperan sebagai penyalur dan perekrut atau sponsor.

Sedangkan untuk peran pelaku yang buron hingga saat ini masih dalam pendalaman. 

"Terkait kasus tindak perdagangan orang ini kami terus mengejar satu terduga pelaku lainya," ucapnya.

Selain itu, polisi tengah berkoordinasi dengan sejumlah dinas dan instansi terkait untuk membantu proses kepulangan PMI asal Cianjur yang diduga menjadi budak seks

Kapolres Cianjur, AKBP Aszhari Kurniawan, mengatakan, tersangka ditangkap anggota Unit III Sat Reskrim Polres Cianjur, pada Kamis (6/7/2023) sekitar pukul 22.30 WIB.

Tersangka warga Kampung Karang Desa Langensari, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, berperan sebagai perekrut dan memperkenalkan korban kepada M (sponsor).

Tersangka ditangkap di depan Perumahan Marhamah, Desa Sindangasih, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur.

"Tersangka RH berperan memperkenalkan korban kepada M yang masih kita cari keberadaannya," ujar dia.

(Tribunjabar.id/Rheina Sukmawati/Fauzi Noviandi)

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved