Waduh Busui Makan Jengkol? Efek ke ASI Bagaimana?
Ketika sedang menyusui, apa saja yang dikonsumsi oleh Moms akan dicerna lalu diserap oleh tubuh ke berbagai area, termasuk ke berbagai kelenjar di pay
TRIBUNJABAR.ID,- Ketika sedang menyusui, apa saja yang dikonsumsi oleh Moms akan dicerna lalu diserap oleh tubuh ke berbagai area, termasuk ke berbagai kelenjar di payudara.
Dapat diolah menjadi makanan cair ASI yang akan diminum oleh Si Kecil. Berbagai jenis makanan boleh dikonsumsi oleh Moms yang sedang menyusui selama memiliki nutrisi yang baik.
Meskipun seperti itu, ada juga beberapa mitos makanan tertentu yang disebut dapat membuat ASI beraroma tidak sedap atau bau.
Dari penjelasan tersebut, apakah boleh Moms makan jengkol ketika sedang menyusui? Simak penjelasan dibawah ini sampai habis ya Moms!
Ibu menyusui / busui boleh makan jengkol? Cek faktanya!
Menurut Dr. Marissa Tania Stephanie Pudjiadi, Sp.A yang praktik di Rumah Sakit Ibu dan Anak Bina Media dan Rumah Sakit Premier Bintaro, ASI adalah makanan terbaik untuk bayi baru lahir.
Bayi disarankan untuk minum ASI eksklusif di usia 0 hingga 6 bulan.
IMD (Inisiasi Menyusui Dini) bermanfaat untuk membantu pembentukan koloni bakteri usus bayi yang nantinya dapat membantu pencernaan Si Kecil.
Selain itu, proses IMD juga bisa membantu mempererat bonding antara Moms dan Si Kecil.
Pada dasarnya, ASI yang normal memiliki rasa manis dan cenderung creamy. Hal tersebut karena ASI mengandung laktosa dan lemak.
Kandungan buah jengkol
Faktanya jengkol memiliki kandungan allyl methyl sulfide (AMS). Kandungan ini juga terdapat pada bawang putih. AMS adalah metabolit yang memiliki aroma khas.
Berdasarkan hasil penelitian, jika seorang ibu menyusui mengkonsumsi bawang putih, kandungan AMS yang terdapat pada bawang putih akan ikut terbawa pada ASI.
Hal tersebut menyebabkan aroma ASI akan berubah seperti aroma khas AMS. Terutama bagi ibu menyusui yang makan jengkol.
Jika Moms sedang menyusui, sebaiknya tidak mengkonsumsi jengkol dengan berlebihan.
Tetapi dengan catatan, bisa jadi aroma ASI kemungkinan akan mengalami perubahan seperti yang telah dijelaskan.
Jadi, Ibu menyusui yang memakan jengkol dapat menyebabkan ASI memiliki aroma tertentu.
Jengkol memiliki aroma tajam
Apakah Moms termasuk ke dalam golongan pecinta makanan Indonesia yang kaya akan cita rasa?
Salah satu makanan favorit (tetapi dimakan diam-diam) yaitu jengkol. Makanan ini dikenal dengan aromanya yang menyengat tajam.
Tetapi walaupun memiliki aroma yang tajam lengkap dengan rasa manis dan pahit, tekstur jengkol yang liat serta legit ini membuat jengkol banyak digemari.
Biasanya, jengkol dapat diolah menjadi berbagai menu makananan yang tidak kalah nikmatnya. Seperti, balado jengkol pedas hingga semur jengkol khas Betawi.
Tidak jarang orang Sunda pun mengkonsumsi jengkol yang direbus, dibakar, ataupun digoreng lengkap dengan taburan garam sebagai lalapan.
Hal ini menyebabkan Ibu menyusui makan jengkol. Meskipun terdapat efek samping yang dialami oleh orang setelah makan jengkol, seperti, bau mulut, bau urin, dan bau lainnya.
Manfaat mengkonsumsi jengkol
Manfaat jengkol untuk ibu menyusui sendiri cukup banyak, karena buah berbau khas ini memang kaya akan nutrisi yang diperlukan oleh ibu menyusui. Berikut manfaat makan jengkol ketika menyusui:
- Meningkatkan jumlah kalsium pada ASI sehingga membantu memenuhi kebutuhan kalsium bayi.
- Meningkatkan daya tahan tubuh karena tinggi vitamin C
- Mencukupi zat besi sehingga bisa mencegah anemia pada ibu menyusui
- Mencegah sembelit karena jengkol kaya akan serat yang tinggi
- Mencukupi asupan protein, vitamin, dan mineral. Karena jengkol mengandung tinggi protein, vitamin A, B, C dan mineral seperti fosfor hingga zat besi.
Sebaiknya Moms tetap memperhatikan kebutuhan nutrisi lain dengan mengkonsumsi asi booster Rukaiah Madu Lacta untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas ASI selama menyusui.
Bolehkah busui makan jengkol? Apa dampak pada ASI?
Seorang ibu menyusui membutuhkan tambahan kalori sekitar 1800-2200 per harinya atau bisa juga lebih.
Angka ini akan berbeda antara ibu menyusui satu dan yang lainnya karena bergantung pada kondisi tubuh dan aktivitas yang dilakukannya.
Meskipun seperti itu, asupan makanan dan minuman Ibu menyusui sangatlah menentukan seberapa banyak ASI yang dihasilkan.
Terutama ketika momen-momen tertentu seperti bayi growth spurt, asupan kalori yang diperlukan kemungkinan akan bertambah.
Jika memang jengkol dapat menambah nafsu makan sehingga mudah meningkatkan asupan kalori, tidak ada salahnya mengkonsumsi jengkol hingga saat ini.
Meskipun mengubah rasa ASI, tetapi hal ini tidak signifikan dan justru baik karena dapat memperkaya selera lidah bayi sebelum nantinya akan mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI) pada usia 5 bulan.
Hal yang perlu diperhatikan saat busui makan jengkol
Untuk Moms yang suka makan jengkol, perhatikan beberapa hal dibawah ini terlebih dahulu ya Moms!
1. Jangan berlebihan makan jengkol
Pastinya Moms sudah tahu. Apapun yang dikonsumsi secara berlebihan dapat memberi dampak buruk untuk kesehatan tubuh.
Apakah boleh ibu menyusui makan jengkol? Boleh saja asalkan tidak berlebihan. Hal ini karena bisa jadi ketika menyusui, pencernaan Moms akan menjadi lebih sensitif.
Ketika mengonsumsi jengkol, tubuh bisa mengalami peningkatan produksi asam lambung oleh sel-sel parietal.
Jika permasalahan asam lambung ketika menyusui tidak ditangani dengan tepat, maka kondisi tersebut dapat menyebabkan berbagai keluhan kesehatan.
Diantaranya nyeri di area lambung, perih, sesak, kembung, dan mual di bagian ulu hati.
Pada kondisi ini, tubuh dapat memproduksi banyak hormon stres. Jika Moms sedang stres, tertekan, atau cemas, produksi ASI tentu akan mudah menurun.
Selain itu, jengkol juga memiliki kandungan asam jengkolic yang dapat membantu bantuan kristal pada kandungan kemih.
Jengkol disinyalir memiliki kandungan nitrogen yang dapat mengganggu fungsi ginjal. Sebaiknya, batasi memakan jengkol. Dua keping jengkol saja sebenarnya sudah cukup.
2. Konsumsi jengkol sudah matang
Jengkol mengandung bakteri seperti Listeria. Hal tersebut yang menyebabkan ketika akan makan jengkol, pastikan jengkol dimasak secara matang.
Jika seseorang terlalu sering mengkonsumsi jengkol mentah atau setengah matang, pasti orang tersebut akan cenderung mengalami masalah kesehatan lainnya.
Diantaranya, keracunan, rusaknya pembuluh darah pada ginjal, terbentuknya batu ginjal, susah buang air besar (BAB), hingga masalah urine yang berbau tidak sedap, serta bau mulut dan bau badan.
3. Imbangi dengan makanan penambah ASI lain
Mengkonsumsi jengkol secara berlebihan ataupun mengkonsumsi jengkol yang mentah dapat menimbulkan berbagai macam penyakit berbahaya lainnya.
Jika Moms merupakan fans sejati jengkol, sebaiknya dibatasi terlebih dahulu ya Moms agar tidak menimbulkan efek-efek berbahaya lain untuk kesehatan tubuh Moms sendiri dan kesehatan Si Kecil.
Sebagai gantinya Moms dapat mengonsumsi makanan penambah ASI, seperti daun katuk, kurma ajwa, dan madu murni agar produksi ASI tetap deras dan lancar.
Daun katuk kaya protein dan mineral yang mampu mengaktifkan hormon prolaktin secara alami yang dapat merangsang produksi ASI.
Kurma ajwa (kurma jenis terbaik) kaya akan kandungan asam amino yang dapat mengaktifkan hormon oksitosin yang berperan dalam kontraksi otot sekitar kelenjar susu Moms ketika IMD.
Madu murni kaya akan B kompleks yang dapat membantu meningkatkan kualitas ASI untuk perkembangan otak dan fisik bayi.
Semua kandungan baik tersebut bisa Moms dapatkan hanya dengan mengkonsumsi suplemen pelancar ASI dari Rukaiah Madu Lacta. Segera dapatkan produknya dengan klik disini ya Moms.
Bersama Pemprov dan Pemda, Kemenkum Jabar Nilai Kelayakan Desa Pasir Jengkol Menuju Desa Sadar Hukum |
![]() |
---|
Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Bandung Diusulkan Juga untuk Warga Rawan Bencana |
![]() |
---|
Rumah di Cimanggung Sumedang Ludes Terbakar Saat Ditinggal Pemiliknya |
![]() |
---|
Inovasi JnC Cookies Hadirkan Kue Kering Rasa Jengkol, Gimana Rasanya ya? |
![]() |
---|
"Mangga ka Dapur" Sambutan di Tempat Makan Khas Sunda Ini, Terbayang Lezatnya Menu yang Tersaji |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.