23 Penyebab ASI Berkurang dan Tips Ampuh Tingkatkan ASI

Moms mungkin pernah merasakan produksi ASI berkurang atau tidak sebanyak biasanya, cari tahu apa saja penyebab ASI berkurang dan cara mengatasinya

Istimewa
23 Penyebab ASI Berkurang dan Tips Ampuh Tingkatkan ASI 

TRIBUNJABAR.ID,-  Moms mungkin pernah merasakan produksi air susu ibu (ASI) berkurang atau tidak sebanyak biasanya.

Untuk dapat mengatasinya dengan efektif, moms perlu mengetahui kemungkinan penyebabnya. 

Produksi ASI yang menurun tentu memicu kekhawatiran ibu menyusui

Ini dikarenakan asupan ASI yang kurang berpengaruh langsung terhadap kecukupan asupan cairan dan nutrisi bayi, terutama bagi bayi yang hanya mengkonsumsi ASI.

Oleh karena itu, yuk moms kita cari tahu apa saja penyebab ASI berkurang sekaligus cara mengatasinya.

Tanda ASI Berkurang
1. Jumlah ASI saat diperah berkurang
Jumlah ASI yang keluar saat memerah ASI berkurang daripada biasanya bisa menandakan bahwa produksi asi juga berkurang lho  moms .

2. Bayi masih lapar saat disusui
Bayi terlihat masih lapar saat disusui, menandakan bahwa pasokan asi berkurang dan tidak mencukupi kebutuhan si kecil.

3. Berat badan bayi tidak naik tapi berkurang
Produksi ASI yang berkurang juga dapat dilihat dari bagaimana kenaikan berat badan bayi. Adalah hal yang normal saat bayi kehilangan 5-7 persen berat badan awal di saat mereka lahir.

Umumnya, setelah beberapa hari kemudian berat badan bayi akan kembali naik sekitar 20-30 gram per harinya dan kembali ke berat badan saat lahir setidaknya pada hari ke 10.

Jika setelah menyusui, bayi terus menerus mengalami penurunan berat badan dan bobot tubuhnya yang menjauhi kurva ideal, artinya juga ada masalah dalam produksi ASI moms.

4. Bayi Terlihat Mengantuk atau Lesu
Saat beberapa minggu pertama, beberapa bayi tidur setiap saat dan periode menyusui menjadi singkat.

Sebaiknya moms tetap menyusui si kecil setidaknya tiap 2 jam sekali pada siang hari juga setidaknya setiap 4 jam sekali saat malam hari agar menjaga produksi ASI moms.

5. Intensitas menyusui terlalu singkat / terlalu lama
Jadwal menyusui yang terlalu singkat justru dapat mengganggu siklus produksi susu Ibu. Susui si kecil kapan saja saat dia lapar dan membutuhkan asi Ibu

6. Payudara tidak sepadat dari biasanya
Biasanya bayi dapat menyusui setidaknya selama 2-3 jam sekali selama 10-15 menit. Seiring bertambahnya usia, terutama saat memasuki masa MPASI, durasi menyusuinya akan berkurang.

Namun, jika bayi masih dalam masa ASI eksklusif dan durasi menyusuinya akan berkurang dengan mendadak. 

Mungkin hal ini disebabkan karena produksi ASI moms yang berkurang, sehingga bayi tidak mendapatkan ASI yang cukup.

7. Bayi jarang buang air kecil / buang air besar
Kurangnya pasokan asi bisa menyebabkan frekuensi buang air kecil dan buang air besar si kecil menjadi lebih jarang.

Nah, sekarang moms tak perlu khawatir karena ada solusi agar produksi asi tidak berkurang yaitu konsumsi suplemen pelancar ASI yang alami, mom bisa konsumsi madu lacta by rukaiah.


Penyebab ASI Berkurang, Yuk Waspadai Mom!
1. Teknik menyusui yang salah / kurang tepat
Menyusui dengan teknik yang salah akan menimbulkan masalah seperti puting susu menjadi lecet dan ASI tidak keluar secara optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI.

2. Perlekatan kurang sesuai
Penyebab asi berkurang berikutnya ialah pelekatan mulut bayi pada puting yang tidak tepat saat menyusu membuat bayi tidak dapat menghisap ASI dengan optimal.

Sehingga berakibat kurangnya rangsangan pada tubuh untuk memproduksi ASI, sehingga otomatis produksi ASI jadi sedikit.

3. Perdarahan setelah melahirkan
Kehilangan banyak darah pasca melahirkan dapat mengganggu kelenjar hipofisis pada otak yang berfungsi untuk memproduksi hormon di dalam tubuh, salah satunya yaitu hormon laktasi.

4. Mengkonsumsi susu formula tambahan
Pada umumnya, semakin sering si kecil menyusui secara langsung dari Ibu, tubuh Ibu akan secara otomatis memproduksi asi yang lebih banyak. 

Jadi jika si kecil mengkonsumsi susu formula tambahan, maka konsumsi ASI pun akan berkurang, sehingga ini dapat menyebabkan produksi ASI berkurang.

5. Bayi lahir prematur / kurang bulan
Kelahiran prematur bisa membuat moms tidak dapat menyusui bayinya dengan segera akibat produksi ASI yang tertunda di dalam tubuh. 

Selain itu, kelahiran prematur juga dapat berisiko menyebabkan ibu mengalami stres dan lelah sehingga berdampak pada penurunan produksi ASI.

6. Bayi alami penyakit tongue-tie
Masalah anatomi pada bayi (misalnya lidah terikat/tongue tied) dapat bisa mencegah bayi minum ASI secara efisien, sehingga menjadi penyebab asi berkurang. 

7. Intensitas menyusui yang jarang
Semakin sering menyusui dan memerah ASI, semakin banyak juga asi yang produksi oleh payudara. Begitu pula sebaliknya, Si Kecil perlu diberi ASI setiap kali ia membutuhkannya. 

8. Kelainan / penyakit tertentu Ibu 
Beberapa Ibu menyusui mungkin akan mengalami kondisi hypothyroidism untuk pertama kalinya saat kehamilan atau menyusui.

Gejala hypothyroidism di antara lain yaitu rambut rontok, kulit kering, hilang nafsu makan, sensitif terhadap suhu dingin, kelelahan, depresi, serta bengkak di area leher. 

Apabila gejala ini terjadi pada moms disertai dengan berkurangnya produksi ASI, moms perlu mengecek fungsi tiroid Ibu.

Moms yang mengalami anemia juga memiliki resiko tinggi mengalami tersumbatnya saluran ASI dan mastitis

9. Riwayat operasi payudara
Bila moms pernah menjalani operasi payudara, terutama saat saluran ASI dipotong saat operasi dan belum tumbuh kembali, Ibu memiliki resiko lebih besar untuk tidak cukup memproduksi ASI.

Sebelum Ibu menjalani operasi payudara, ada baiknya moms segera berkonsultasi dulu ke dokter tentang rencana Ibu untuk menyusui di masa depan

10. Ibu alami Dehidrasi
Air berperan sangat penting dalam banyak fungsi tubuh. Telah diketahui juga bahwa kekurangan air bisa menurunkan fungsi tubuh secara menyeluruh. 

Pada ibu menyusui, kekurangan air bisa menurunkan produksi ASI.

11. Gangguan psikologis & psikis Ibu
Setelah melahirkan, naluri moms untuk merawat bayi akan muncul dengan sendirinya. Tapi, sebagian besar Ibu akan mengalami stress disebabkan oleh kelelahan dan kurangnya tidur. 

Kondisi ini mengakibatkan berkurangnya hormon oksitosin yang memiliki peran dalam produksi ASI. Sebaiknya, moms jangan terlalu stres dan kelelahan.

12. Efek samping konsumsi obat-obatan
Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti antihistamine dan beberapa decongestant, vitamin B-6 dosis tinggi dan lain sebagainya, bisa mengurangi produksi ASI moms. 

Jadi sebelum moms mengkonsumsi obat-obatan tertentu pada saat menyusui, sebaiknya Ibu berkonsultasi dulu dengan dokter tentang efeknya terhadap proses menyusui.

Jika moms sudah terlanjur mengkonsumsi obat tertentu, sebaiknya hentikan dan mulai konsumsi suplemen alami seperti Rukaiah Madu Lacta untuk meningkatkan kembali ASI.

13. Terlalu lama menunda untuk mulai menyusui
Jika moms menunda-nunda pemberian ASI atau tidak rutin memerah ASI, payudara jadi tidak akan aktif memproduksi ASI.

14. Penggunaan alat kontrasepsi hormonal
Sebaiknya Ibu tidak mengkonsumsi obat KB hormonal sebelum minggu ke 6 sampai ke-8 setelah melahirkan, Obat KB hormonal akan mengurangi supply ASI Ibu.

Itulah kenapa agar tubuh Ibu memiliki waktu untuk menyiapkan cadangan ASI yang mencukupi sebelum ‘diganggu’ oleh hormon tambahan.

15. Si kecil alami kondisi bingung puting
Penghisapan susu lewat botol dengan menggunakan dot jauh lebih mudah daripada menghisap ASI langsung dari payudara Ibu. 

Jadi bila si kecil sudah terlalu terbiasa minum dari botol, bisa membuat dia menolak menyusui langsung dari Ibu dan lebih memilih minum ASI lewat botol

16. Jadwal menyusui terlalu ketat
Jadwal menyusui yang terlalu ketat dapat mengganggu siklus produksi susu Ibu. Susuilah si kecil kapan saja dia lapar dan membutuhkan asi Ibu

17. Menyusui pada satu payudara saja
Jika moms ingin meningkatkan produksi susu Ibu, susui si kecil secara bergantian antara payudara kanan dan kiri Ibu.

18. Konsumsi rokok, kafein, dan alcohol
Ibu yang merokok lebih dari 20 batang rokok dalam sehari sering mengalami penurunan produksi ASI dan berat badan bayi juga akan bertambah lebih lambat.

Konsumsi alkohol dan kafein yang berlebihan juga dapat mengurangi produksi asi. 

Batasi konsumsi kafein moms kurang dari 4-5 cangkir kopi per hari dan hindari konsumsi alkohol.

19. Riwayat hormonal dari orang tua
Perubahan hormon selama masa kehamilan mengakibatkan berkurangnya produksi ASI.

20. Bayi diberi MPASI sebelum berumur 6 bulan
Jika si kecil diberikan MPASI sebelum dia berumur 6 bulan maka akan mengakibatkan dia akan menyusui lebih sedikit, sehingga produksi ASI moms juga akan berkurang.

21. Penurunan berat badan Ibu terlalu cepat
Selama menyusui, disarankan agar berat badan moms tidak turun lebih cepat dari ½ kg per minggu atau sekitar 2 kg per bulan. 

Selama moms masih menyusui, banyaklah berolahraga dan konsumsi sekitar 1800 kalori per hari. Hindari obat ataupun minuman penurun berat badan.

22. Ibu kembali bekerja & terlalu sibuk
Saat moms kembali bekerja sebelum si kecil berumur 6-8 minggu. Berilah waktu untuk tubuh Ibu agar mengembangkan suplai ASI secara mencukupi.

Setelah moms kembali bekerja, pompa ASI secara rutin dan terus susui si kecil secara langsung saat moms berada di rumah.

23. Ibu kurang menjaga asupan makanan 
Ibu menyusui yang mengalami kekurangan zat gizi takan sulit memproduksi ASI berkualitas karena kurangnya cadangan zat gizi yang tersimpan. 

Selain pada kesehatan ibu sendiri, kekurangan zat gizi pada ibu menyusui juga dapat memberikan dampak pada bayi yang disusuinya.

Nah, sekarang moms tak perlu khawatir karena ada solusi agar produksi asi tidak berkurang yaitu konsumsi suplemen pelancar ASI yang alami, mom bisa konsumsi madu lacta by rukaiah.

Tips Ampuh Meningkatkan Produksi ASI
1. Belajar teknik menyusui yang tepat
Susui bayi setelah lahir, atau selambat lambatnya setengah jam sampai 1 jam setelah lahir. Setelah itu bayi disusui setiap kali bayi akan menyusui hingga minimal berumur 6 (enam) bulan.

Berikut ini merupakan teknik menyusui yang tepat

  • Cuci tangan dahulu sebelum menyusui serta bersihkan puting susu dengan air matang
  • Bayi dipangku, letakkan kepala pada siku moms dan tangan moms menyangga bokong bayi, tubuh bayi lurus
  • Tubuh bayi menghadap bayi menyangga bokong bayi, tubuh bayi lurus
  • Sentuhkan puting susu pada bibir atau pipi bayi agar merangsang agar mulut bayi terbuka
  • Setelah mulut bayi terbuka lebar, segera masukkan puting dan sebagian besar lingkaran hitam di sekitar (areola) ke mulut bayi
  • Menyusui bayi dengan payudara kiri dan kanan bergantian
  • Menyusui juga dapat dilakukan sambil tiduran, namun jangan sampai tertidur ketika sedang menyusui

2. Belajar pelekatan yang sesuai
Periksa apakah mulut Si Kecil telah melekat sempurna pada payudara moms. Jika belum, mungkin moms dapat berkonsultasi ke dokter atau konselor laktasi.

3. Tingkatkan intensitas menyusui dan memompa ASI
Jika moms tidak bisa menyusui secara langsung karena bekerja, pastikan untuk memompa ASI secara teratur. Seringlah memompa ASI supaya membantu menjaga tingkat produksi ASI.

4. Minum air putih 2-3 L per hari
Untuk memenuhi kebutuhan cairan harian, moms perlu minum air sekitar 10-12 gelas air per hari. 

Selain itu, moms juga disarankan untuk mengonsumsi buah yang tinggi kandungan air, seperti semangka, melon, atau jeruk.

5. Hindari pemberian susu formula 
Sebaiknya, hindari pemberian susu formula untuk Si Kecil, kecuali atas indikasi medis. 

Hal ini karena ia bisa jadi si kecil lebih menyukai susu formula, sehingga si kecil lebih jarang menyusu sehingga lama-kelamaan produksi ASI moms akan berkurang.

6. Menyusui dari kedua payudara
Biarkan bayi menyusu di payudara sebelah kanan hingga berhenti dengan sendirinya lalu gantikan dengan payudara sebelah kiri.

Rangsangan atau stimulasi pada kedua payudara bisa membantu menambah produksi ASI.

7. Hindari obat-obatan tertentu
Hindari konsumsi obat-obatan tertentu, seperti antihistamine dan beberapa decongestant, obat penurun berat badan atau penekan nafsu makan, vitamin B-6 dosis tinggi dan lain sebagainya.

Karena konsumsi obat-obatan tersebut bisa mengurangi produksi ASI Ibu.

8. Pilih alat kontrasepsi yang tepat
Jika moms ingin menggunakan kontrasepsi, pilihlah pil KB yang hanya mengandung progestin, dan jangan mengonsumsi pil KB kombinasi yang bisa mengganggu suplai ASI. 

Bila perlu, konsultasikan dengan dokter tentang  pilihan KB yang tepat.

9. Hindari alkohol, kopi, dan rokok
Selama masa menyusui, sebaiknya Bunda tidak mengonsumsi minuman keras,kopi dan merokok, ya. Ketiganya bisa mengurangi produksi serta kualitas ASI.

10. Hindari penggunaan dot / empeng.
Mengisap empeng atau dot berbeda dengan mengisap puting payudara . Perbedaan puting dan empeng ini bisa membuat bayi mengalami bingung puting.

Selain itu, memberikan empeng terlalu dini bisa membuat bayi kesulitan untuk belajar menyusu secara langsung dari payudara sehingga mengganggu pelekatan puting saat menyusui.

Agar si kecil tidak lebih memilih puting payudara dibandingkan empeng, hindari memberikan si kecil empeng atau dot pada minggu-minggu awal setelah lahir.

Sehingga Air Susu Ibu (ASI) dapat keluar dengan lancar sehingga si kecil terampil menyusu langsung dari payudara.

11. Jaga asupan nutrisi bergizi

Salah satu cara memperbanyak ASI adalah dengan memastikan kebutuhan nutrisi ibu telah terpenuhi setiap hari. 

Sejumlah makanan yang disarankan bagi ibu menyusui yaitu asupan yang kaya akan vitamin dan mineral, seperti buah-buahan, sayuran hijau, telur, ikan, ayam, hingga daging. 

Selain nutrisi bergizi, setiap Ibu disarankan untuk mengkonsumsi suplemen penambah ASI sebagai cara paling ampuh karena anti ribet dan praktis. Terutama yang alami dan tanpa efek samping seperti Rukaiah Madu Lacta.

Madu Lacta sangat direkomendasikan untuk mom dalam mempersiapkan program menyusui agar produksi ASI Lancar setelah melahirkan serta dapat dijadikan sebagai ASI booster.

Madu Lacta diformulasikan dengan Trilogi Formula yaitu kombinasi Daun Katuk, Gold Rich Ajwa dan Madu Murni yang terbukti efektif merangsang hormon prolaktin dan oksitosin untuk memproduksi ASI secara optimal.

Tidak perlu khawatir, Madu Lacta telah mengantongi izin BPOM dan Halal, vegan friendly, diolah dengan mesin berteknologi modern sehingga nutrisinya tetap terjaga. Untuk link pembeliannya moms bisa klik disini.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved