Breaking News

Electrifying Agriculture, Solusi Petani Indramayu Lebih Maju

TRIBUNJABAR.ID, Indramayu, 26 Juni 2023 – Program Electrifying Agriculture adalah perubahan gaya hidup para petani beralih ke alat-alat dan mesin pert

Istimewa
Electrifying Agriculture, Solusi Petani Indramayu Lebih Maju 

TRIBUNJABAR.ID, Indramayu, 26 Juni 2023 – Program Electrifying Agriculture adalah perubahan gaya hidup para petani beralih ke alat-alat dan mesin pertanian (alsintan) berbasis listrik, dari sebelumnya memakai alsintan berbahan bakar fosil (solar). Program ini diharapkan dapat membawa sektor pertanian lebih maju, modern dan ekonomis.

Seperti halnya pengalaman Sudirman selaku pengelola usaha penggilingan padi PB. Nilai Tambah (H. Nasikin) yang beralamat di Desa Kedokan Agung, Blok. Truali, Jatibarang Indramayu yang sudah beroperasi dari tahun 1997 s.d sekarang.

“Kami beralih dari penggunaan solar ke listrik pada Juli 2022, dengan daya awal pasang baru 33 kVA kemudian karena ada peningkatan kebutuhan penambahan mesin, jadi tambah daya 147 kVA. Kami bisa saving 18 juta per bulannya,” ujar Sudirman pada Rabu (21/06).

Menurut Sudirman, kelebihan penggunaan listrik sebagai bahan bakar penggerak mesin giling padi dapat dilihat dari sisi saving biaya pemeliharaan mesin yang hanya seputar penggantian vanbelt, sedangkan untuk bahan bakar solar perawatan mesin berat, terutama biaya untuk bongkar mesin, ganti sparepart dan service harian.

“Alhamdulillah terima kasih PLN, manfaat yang saya rasakan setelah beralih dari mesin diesel berbahan bakar solar ke listrik, mampu menghemat biaya produksi usaha saya hingga puluhan juta,” tambah Sudirman.

Sudirman menambahkan bahwa sebelum beralih ke listrik PLN, dalam satu hari mesin giling menghasilkan 10 ton beras selama 8 jam produksi dan menghabiskan 50 liter solar dengan biaya lebih dari Rp 900 ribu atau lebih dari Rp 27 juta per bulan. Setelah menggunakan listrik dengan daya 147 kVA, kini biaya operasional yang dibutuhkan turun hingga 66 persen, yaitu hanya sekitar Rp 300 ribu per hari atau Rp 9 juta per bulan.

“PLN UP3 Indramayu siap mendukung ketahanan pangan nasional melalui Program Electrifying Agriculture dengan memberikan pasokan listrik yang andal, mengingat Kabupaten Indramayu terkenal sebagai lumbung padi nasional. Produksi padi di Indramayu merupakan yang tertinggi di Indonesia, dengan luas panen padi 226.626 hektare (ha),” ujar Hafazah selaku Manager PLN UP3 Indramayu.

Sejak tahun 2021, tercatat sudah ada 374 pelanggan Program Electrifying Agriculture di wilayah UP3 Indramayu tersebar dan harapannya akan terus bertambah.

Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat, Susiana Mutia menyampaikan harapannya agar pemanfaatan listrik oleh pelanggan di bidang agriculture dapat meningkatkan daya saing produknya. Pelanggan dapat memanfaatkan teknologi modern berbasis energi listrik guna mendongkrak produktivitas dan menekan biaya operasional sehingga kesejahteraannya pun meningkat.

Pelanggan PLN dapat mendaftar program electrifying agriculture melalui PLN Mobile atau bisa mengunjungi kantor PLN terdekat. Dengan mendaftar program electrifying agriculture, bangunan tempat usaha pelanggan dapat langsung teraliri listrik PLN, tidak menarik kabel dari rumah pelanggan, sehingga akan lebih nyaman dan aman.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved