Pembagian Daging Kurban Harus yang Ramah Lingkungan, Ema Sumarna Imbau Tak Pakai Kantong Keresek

Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung, Ema Sumarna, mengimbau, daging kurban yang dibagikan ke masyarakat nanti tidak dibungkus kantong keresek.

Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Giri
tribunjabar/hilman kamaludin
ILUSTRASI - Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung, Ema Sumarna, mengimbau, daging kurban yang dibagikan ke masyarakat nanti tidak dibungkus kantong keresek. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung, Ema Sumarna, mengimbau, daging kurban yang dibagikan ke masyarakat nanti tidak dibungkus kantong keresek.

Berdasarkan keputusan pemerintah melalui Kementerian Agama, Idul Adhan 1444 Hijriah jatuh pada Kamis (29/6/2023).

Namun, Muhammadiyah memutuskan, Idul Adha jatuh pada Rabu (28/6/2023).

"Saya imbau (pembagian daging kuran) gunakan (tempat) yang terbuat dari bambu supaya bisa hancur. Proses persiapan kurban bukan hanya melihat aspek kesehatan hewan, melainkan bisa proses pemotongan dan pola distribusi yang benar. Nah, pola pembagian jangan memberikan dampak negatif pada lingkungan, semisal banyak sampah yang tak bisa terurai," kata Ema, Minggu (25/6/2023).

Ema mencontohkan, di Kelurahan Husein Sastranegara bisa menjadi pilot project karena menggunakan besek dalam pembagian daging kurban setiap tahunnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, menambahkan, pihaknya bakal bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan untuk penyediaan wadah daging kurban yang ramah lingkungan. 

Baca juga: Cara Mengolah Daging Kurban Idul Adha 2023 agar Empuk dan Tidak Alot, Gunakan Bahan Pengempuk Ini

"Jangan sampai daging yang sudah dipotong dengan baik dan sehat tapi saat proses distribusinya justru menimbulkan penyakit atau masalah lain. Nanti kami pun akan mengarahkan masing-masing kecamatan untuk imbauan penggunaan non plastik dalam pendistribusian daging kurban," ujarnya.

Ketika disinggung masalah kasus penyakit mulut dan kuku di Kota Bandung, Gin Gin menyebut sejauh ini masih nol kasus.

Tetapi, bila nantinya ditemukan gejala, maka timnya akan langsung mengantisipasi supaya tak tersebar.

"Saat ini di Kota Bandung semua kasus LSD dan PMK tidak ada. Ternak yang masuk Kota Bandung pun kami pastikan harus dalam kondisi sehat, termasuk kelengkapan surat-surat keterangan sehatnya," katanya.

Baca juga: Penjualan Sapi untuk Kurban di Ciamis Mulai Melonjak, Ada yang Naik 120 Persen

Jumlah kurban tahun ini, Gin Gin memprediksi akan ada kenaikan 20 hingga 30 persen.

"Di tahun lalu sekitar 13.600-an, tahun ini kami prediksi bisa potong sampai 15 ribu hingga 16 ribu ekor. Ini sudah total semua ya, sapi, domba, dan kambing. Tahun lalu domba sekitar 10 ribuan, sapi sekitar 3.000-an," katanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved