Masuk Bursa PDIP, Andika Perkasa Disebut Bisa Jadi Lawan Pas Prabowo, Pengamat: Ini Sangat Menarik

Sejumlah pihak mengaitkan kehadiran Andika Perkasa dengan sosok calon wakil presiden yang saat ini tengah digodok PDIP.  

Tim Media Prabowo Subianto
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Mantan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di kantor Kemenhan, Jakarta, Senin (15/8/2022). 

TRIBUNJABAR.ID  - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa terlihat hadir dalam puncak perayaan Bulan Bung Karno di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Sabtu (24/6/2023).

Ia tiba untuk mengikuti perayaan puncak Bulan Bung Karno yang diadakan oleh PDIP.

Pengamatan Kompas.com, Andika tiba pukul 12.12 WIB bersama dengan dua pengawalnya.

Andika masuk melalui lobi timur dengan mengenakan batik berwarna merah dan kacamata hitam.

Sejumlah pihak mengaitkan kehadiran Andika Perkasa dengan sosok calon wakil presiden yang saat ini tengah digodok PDIP.  

Tak dipungkiri bahwa Andika Perkasa digadang-gadang masuk dalam bursa calon wakil presiden Ganjar Pranowo yang diusung PDIP.

Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, menilai masuknya Andika Perkasa sebagai calon pendamping Ganjar Pranowo menarik.

Ini karena, menurut Yunarto, Andika Perkasa bisa memanfaatkan kekuatannya sebagai seorang jenderal untuk mendampingi Ganjar Pranowo dalam menghadapi bakal capres lain, yakni Prabowo Subianto, yang juga pensiunan jenderal.

"Munculnya nama Andika menurut saya jadi menarik, karena lawannya dari Ganjar ini kan yang paling kuat saat ini Prabowo. Dengan kelengkapan sosok jenderal di sampingnya itu jadi kekuatan tersendiri," ujar Yunarto saat ditemui di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Jumat (23/6/2023) malam. 

Yunarto menjelaskan, jika betul Ganjar memutuskan untuk menggandeng Andika ke Pilpres 2024, maka akan menjadi kombinasi sipil-militer.

Menurutnya, kekuatan nasionalis sipil cocok untuk bersanding dengan kekuatan militer.

"Misalnya kekuatan nasionalis secara sipil bersanding dengan kekuatan militer yang biasanya dianggap dekat dengan pemilih Islam, biasanya, itu bisa jadi kekuatan tersendiri," tuturnya.

Lalu, Yunarto menyinggung hubungan Andika dengan mantan Kepala BIN AM Hendropriyono dan PDIP cukup baik selama ini.

Dia meyakini popularitas Andika masih terjaga meski sudah pensiun dari Panglima TNI.

Hanya saja, kata Yunarto, masih ada persoalan lain sebelum memutuskan cawapres Ganjar, yakni kepentingan para partai pendukung Ganjar.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved