Batu Pipisan, Saksi Bisu Kemandirian Inggit Garnasih Semasa Hidup, Digunakan untuk Ini

Batu pipisan ini adalah saksi bisu perjuangan Inggit Garnasih sepanjang hidupnya bersama Soekarno, bahkan sebelum itu.

Tribun Jabar/ Putri Puspita
Tampilan replika batu pipisan yang digunakan Inggit Garnasih untuk membuat bedak dan jamu 

Maka, Inggitlah yang menjadi tulang punggung keluarga membiayai kehidupan dan pergerakan yang mereka lakukan.

Belum lagi beban bertambah saat kawan-kawan seperjuangan Soekarno datang ke rumah, tentu saja sebagai tuan rumah Inggit harus menjamu mereka.

Beban itu semakin bertambah saja pada saat suaminya itu ditangkap dan di penjara, baik di Banceuy maupun di Sukamiskin.

Selain harus mencari uang demi penghidupan keluarga, ia juga harus pandai-pandai membesarkan hati suaminya agar tidak patah semangat saat di penjara.

Ditambah pula beban yang ditanggung pada saat di pengasingan, baik di Ende maupun di Bengkulu.

Semua itu dilakukan demi suaminya, demi cita-cita bersama mencapai kemerdekaan Indonesia.

Jalan yang ditempuh Inggit Garnash adalah jalan yang tak bertabur bunga, seperti yang dikatakan oleh Ramadhan K.H. Pengorbanan itulah yang ditempuh Inggit, atas nama cinta kepada rakyatnya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved