NU Haramkan Masukkan Anak di Ponpes Al-Zaytun di Indramayu, Seperti Membiarkan di Lingkungan Buruk

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat mengeluarkan pernyataan tegas terkait Pondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu.

Editor: Giri
Tribun Jabar
Lembaga Bahstsul Masail (LBM) PWNU Jabar saat mengadakan konferensi pers mengenai Ponpes Al Zaytun, Kamis (15/6/2023). 

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat mengeluarkan pernyataan tegas terkait Pondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu.

Al-Zaytun menjadi sorotan belakangan ini karena berbagai kontroversial yang mereka lakukan.

Ketua PWNU Jabar, KH Juhadi Muhammad, mengatakan, ponpes tersebut mengajarkan pelajaran yang menyimpang dari ajaran Islam.

Oleh karena itu, sebagaimana yang telah diputuskan Lembaga Bahtsul Masail (LBM), memondokkan anak di Ponpes Al-Zaytun hukumnya adalah haram.

Juhadi Mengatakan, sedikitnya ada tiga pertimbangan yang membuat PWNU mengharamkan hukum memondokkan anak di Ponpes Al-Zaytun.

Pertama, memondokkan anak ke Ponpes Al-Zaytun sama halnya dengan membiarkan anak berada di lingkungan yang buruk.

Mengingat, banyak penyimpangan syariat dan tata cara beribadah yang dilakukan di ponpes pimpinan Syekh Panji Gumilang tersebut.

Baca juga: Sederet Kejanggalan Ajaran Ponpes Al-Zaytun Dibongkar Mantan Pengurus, Minta MUI Lakukan Ini

Mulai dari bercampurnya saf salat jemaah laki-laki dan perempuan, nyanyian lagu salam Yahudi, hingga menjalankan ibadah haji yang tidak harus pergi ke Makkah dan Madinah.

Alasan kedua, ujar Juhadi, memondokkan anak di Ponpes Al-Zaytun menjadi haram karena sama halnya dengan memilihkan guru yang salah untuk anak.

Ketiga, memondokkan anak ke Al-Zaytun haram karena hal itu sama saja dengan membiarkan jumlah keanggotaan kelompok yang menyimpang ini menjadi tambah banyak.

Massa aksi tandingan dari Ponpes Al-Zaytun menyanyikan lagu Yahudi, Kamis (15/6/2023).
Massa aksi tandingan dari Ponpes Al-Zaytun menyanyikan lagu Yahudi, Kamis (15/6/2023). (TRIBUNCIREBON.COM/HANDHIKA RAHMAN)

"Kewajiban orang tua adalah harus memilihkan pesantren yang baik dan masyhur kompetisinya di bidang agama," ujar Juhadi, Minggu (18/6/2023).

Ia juga memastikan, PWNU Jabar akan ikut hadir dalam pertemuan bersama ratusan kiai di Gedung Sate, Kota Bandung, yang diinisiasi oleh Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, untuk membahas Al-Zaytun, Senin (19/6) ini.

Baca juga: Membongkar Dugaan Pemerasaan oleh Ponpes Al-Zaytun, Pakai Ayat Quran Ini, Ada yang hingga Jual Diri

Dalam pertemuan nanti, ujar Juhadi, pihaknya akan tegas menyikapi persoalan Al-Zaytun ini.

PWNU meminta aparat dan pemerintah bisa bersikap tegas menyikapi  Al-Zaytun, Ini sekaligus untuk mencegah terjadinya gejolak di tengah masyarakat dan keutuhan NKRI.

"Sudah saatnya pemerintah mengambil tindakan," ujarnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved