Idul Adha 2023
Arti Bulan Dzulhijjah Beserta Asal Usul Penamannya, Bulan Bersejarah Islam, Berikut Keutamaannya
Berikut inilah arti bulan Dzulhijjah lengkap dengan asal usul penamaan, sejarahnya dalam Islam dan keutamannya
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID - Apa arti bulan dzulhijjah menurut Islam?
Pertanyaan ini mungkin muncul setiap memasuki bulan Dzulhijjah dan Idul Adha.
Tentu, sebagai umat Muslim khususnya dianjurkan untuk mengetahuinya.
Terlebih bulan Dzulhijjah inilah termasuk bulan mulia sekaligus bulan yang memiliki nilai sejarah Islam.
Sebagaimana diketahui, pada bulan Dzulhijjah identik dengan beberapa peristiwa mulai dari puasa Tarwiyah dan puasa Arafah, Hari Raya Idul Adha, kurban hingga ibadah haji.
Baca juga: Doa-doa Menyambut Bulan Zulhijah Jelang Idul Adha 2023, Lengkap dengan Terjemahan dan Keutamaannya
Berikut Tribunjabar.id rangkum arti bulan Dzulhijjah beserta asal usul penamaannya lengkap dengan keutamaannya.
Arti Bulan Dzulhijjah
Secara bahasa, arti bulan dzulhijjah berasal dari Bahasa Arab ذو الحجة terdiri dari dua kata.
Yakni Dzul [arab: ذو ] artinya pemilik dan Al Hijjah [arab: الحجة ] artinya haji.
Adapun asal usul penamaan Dzulhijjah tersebut karena pada bulan inilah umat Islam menunaikan ibadah haji.
Dilansir dari muslim.or.id, orang arab melakukan ibadah haji sebagai bentuk pelestarian terhadap ajaran Nabi Ibrahim shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Tahdzibul Asma’, 4/156).
Dalam Bahasa Indonesia, Dzulhijjah disebut Zulhijah.

Baca juga: 15 Kata-kata Bijak Ucapan Menyambut Bulan Zulhijah 1444 H Berisi Doa, Cocok Diupdate di WA dan FB
Keutamaan Bulan Dzulhijjah
Berikut inilah beberapa keutamaan bulan dzulhijjah.
1. Bulan Mulia
Dalam kalender Islam, bulan Dzulhijjah merupakan bulan ke-12 atau bulan terakhir hijriah.
Satu di antara keutamaan bulan Dzulhijjah ini adalah termasuk bulan haram (bulan mulia).
Hal ini sebagaimana diterangkan dalam Al Quran Surat At Taubah: 36 dan hadis Abu Bakrah.
Dalam firman Allah SWT Surat At Taubah ayat 36.
إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا۟ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ ۚ وَقَٰتِلُوا۟ ٱلْمُشْرِكِينَ كَآفَّةً كَمَا يُقَٰتِلُونَكُمْ كَآفَّةً ۚ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلْمُتَّقِينَ
Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram."
"Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa." (QS At Taubah : 36)
Dalam hadis disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
الزَّمَان قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللهُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ثَلاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ: ذُو القَعْدَةِ وَذُو الحِجَّةِ وَالمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
“Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Zulkaidah, Zulhijah, dan Muharam. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhar yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Syakban.” (HR. Bukhari no. 4406 dam Muslim no. 1679).
2. Bulan Bersejarah Bagi Umat Muslim
Selain disebut bulan mulia, Dzulhijjah juga termasuk bulan bersejarah.
Hal ini sebagaimana diketahui umat Muslim bahwa pada bulan inilah dikerjakan ibadah haji kurban hingga salat sunat Idul Adha atau Hari Raya Idul Adha,
Beberapa ritual ibadah yang kini dikerjakan umat Muslim tak luput dari sejarah Nabi sebelumnya.
Seperti pelaksanaan ibadah haji karena di bulan Dzulhijjah itulah Nabi Ibrahim AS membangun Kabah.
Kabah kini menjadi pusat atau arah kiblat umat Muslim di seluruh dunia.
Selain itu, pada bulan Dzulhijjah ini pula peristiwa luar biasa ketika Nabi Ibrahim AS mendapat wahyu dari Allah SWT dengan diuji ketakwaannya untuk menyembelih putranya sendiri, Nabi Ismail AS.
Namun, karena ketakwaan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS, Allah SWT menggantikan peristiwa tersebut dengan ritual.
Allah SWT menggantikan Nabi Ismail AS saat itu akan disembelih dengan domba.
Penyembelihan tersebut itulah kini menjadi ritual ibadah kurban bagi umat Muslim.
Baca juga: Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah dalam Bahasa Arab dan Artinya, Dimulai Besok, Simak Keutamannya
3. Bulan Haji
Selain kurban, ritual ibadah haji juga dilaksanakan setiap bulan Dzulhijjah.
Pada bulan Dzulhijjah Allah mengundang umat Islam untuk datang ke baitullah dalam rangka melaksanakan haji.
Hal ini sebagaimana diterangkan dalam Al Quran Surat Ali Imran: 97.
“Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.”
Bulan Dzulhijjah dan ibadah haji bagaikan saudara kembar yang tidak dapat terpisahkan.

Baca juga: Bisakah Puasa Arafah tapi Belum Bayar Utang Puasa atau Qadha? Begini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat
4. Terdapat Hari Istimewa
Pada bulan Dzulhijjah ini teradapat hari istimewa, yakni 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.
Dilansir dari gramedia.com, 10 hari pertama bulan Dzulhijjah tersebut merupakan momen yang Allah SWT cintai.
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran Surat Al-Fajr ayat 1 hingga 2.
وَالۡفَجۡرِۙ وَلَيَالٍ عَشۡرٍۙ
Artinya: “Demi Fajar dan malam yang sepuluh.” (Al-Fajr : 1-2).
Menurut tafsir Ibnu Katsir, malam ke 10 hari artinya 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah.
Pada 10 hari pertama yang dicintai Allah ini, umat Islam dianjurkan untuk berpuasa, membaca Al Quran, salat sunah, hingga bersedekah.
Tak hanya itu, di antara 10 hari pertama bulan Dzulhijjah tersebut juga terdapat hari khusus.
Yaitu puasa hari Tarwiyah, puasa hari Arafah dan hari An Nasr.
Hari Tarwiyah ini adalah tanggal 8 Dzulhijjah.
Disebut tarwiyah, karena pada tanggal 8 Dzulhijjah, Nabi Ibrahim ‘alaihis salam berfikir dan merenungkan isi mimpinya.
Lalu, Hari Arafah adalah tanggal 9 Dzulhijjah.
Disebut hari Aarafah karena pada tanggal ini, jamaah haji melakukan wukuf di Arafah.

Dengan demikian, hadis yang menyebutkan anjuran berpuasa Arafah adalah puasa di tanggal 9 Dzulhijjah.
Adapun Hari An Nasr adalah tanggal 10 Dzulhijjah.
Kata An Nahr secara bahasa artinya menyembelih binatang di bagian pangkal lehernya (tempat kalung).
Baca juga: Dalil Hadis Kurban Patungan 1 Ekor Sapi untuk 7 Orang dari Kisah Rasulullah SAW, Berikut Hukumnya
5. Berkurban
Pada tanggal 10 Dzulhijjah itulah umat Muslim juga menyembelih hewan kurban.
Selain itu, tanggal 10 Dzulhijjah itu juga disebut hari yanga afdal dalam setahun. Sebagaimana tertera dalam hadis Abdullah bin Qurath Radhiyallahu ‘anhuma.
“Hari yang paling afdhal atau utama (dalam setahun) adalah hari raya qurban (10 Dzulhijjah).” (HR. Ibnu Hibban).
Namun tak selalu di tanggal 10 Dzulhijjah, kurban juga dilaksanakan hingga 12 Dzulhijjah.
Ibadah kurban dapat meningkatkan hubungan antara manusia dan manusia melalui pembagian dagingnya terutama kepada golongan fakir dan miskin.
Hal ini juga sebagai petunjuk bahwa takwa yang bersifat personal dan vertikal atau hablumminallah dan hablumminannas yang tidak terpisah satu dengan yang lain.
6. Bulan Haram untuk Berperang
Karena bulan Dzulhijjah bulan haram, maka juga diharamkan berperang di bulan tersebut.
Sebagaimana diketahui berperang diharamkan di emapt bulan mulia, seperti Muharram, Rajab, Dzulqa’dah dan Dzulhijjah.
7. Waktu Siang yang Utama
Bulan Ramadhan dan Dzulhijjah memiliki kesamaan dalam waktu yang utama.
Ramadhan memiliki keutamaan pada malam hari, kebalikannya keutamaan Dzulhijjah terletak pada siang hari.
Dikutip dari gramedia.com, hal ini berdasarkan hadis berikut:
“Seseorang bertanya:”Yang manakah yang lebih afdhal sepuluh terakhir di bulan Ramadhan ataukah sepuluh awal bulan Dzulhijjah ?” Imam Ibnul Qayyim –rahimahullah- berkata “Jika dilihat pada waktu malamnya, maka sepuluh terakhir bulan Ramadhan lebih utama dan jika dilihat waktu siangnya, maka sepuluh awal bulan Dzulhijjah lebih utama.”
8. Memperbanyak Zikir
Umat Muslim dianjurkan memperbanyak zikir di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.
Hal ini sebagaimana diperintahkan Allah SWT dalam Surat Al Baqarah ayat 185.
“Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu …”.
Imam Bukhari menuturkan, Ibnu Umar dan Abu Hurairah Radhiyallahu anhuma keluar pasar sembari mengumandangkan takbir selama pada 10 hari tersebut lalu diikuti oleh orang-orang.
Adapun dari Ishaq, Rahimahullah, meriwayatkan dari fuqaha’, tabiin bahwa pada hari-hari ini mengucapkan:
“Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaha Ilallah, wa-Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamdu.”
https://muslimah.or.id/2445-bulan-dzulhijah.html
https://www.gramedia.com/literasi/amalan-pada-bulan-dzulhijjah/#4_Hari_yang_afdhal
arti bulan dzulhijjah
bulan Dzulhijjah
Zulhijah
sejarah Islam
keutamaan bulan zulhijah
Idul Adha
ibadah haji
kurban
Warga Kampung Situgede Wetan Akhirnya Merasakan Daging Sapi, Berkat Seorang Dermawan |
![]() |
---|
Petugas Disnakan Ciamis Temukan Sapi Kurban Mengandung Cacing Hati, Jumlahnya Sebanyak Ini |
![]() |
---|
Kisah Syauqi, Satu dari 800 Orang Panitia Kurban di Masjid Salman ITB, Sebut Jadi Aktivitas Healing |
![]() |
---|
Bupati Cirebon Lakukan Salat Id di Masjid Agung Sumber, Ingatkan Pentingnya Nilai-nilai Kurban |
![]() |
---|
Heboh, Sapi Kurban di Majalengka Kabur saat Hendak Disembelih, Mengadang Pengendara di Tengah Jalan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.