Mahasiswa ITB Meninggal Saat Uji Coba

Fakta-fakta Mahasiswa ITB Meninggal saat Uji Coba Pesawat Tanpa Awak, Tanah Basah hingga Terhantam

Muhammad Rasyid Ghifary mahasiswa jurusan teknik mesin angkatan 2021, meninggal dunia saat uji coba pesawat tanpa awak

Twitter ITB
Muhammad Rasyid Ghifary mahasiswa jurusan teknik mesin angkatan 2021, meninggal dunia saat melaksanakan unit kegiatan mahasiswa (UKM) membuat pesawat tanpa awak yang diuji coba di lapangan Lanud Sulaiman, Kabupaten Bandung, Selasa 6 Juni 2023. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Seorang mahasiswa ITB meninggal dunia saat menggelar tugas kuliah, Selasa (6/6/2/2023).

Mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa jurusan Teknik Mesin angkatan 2021, Muhammad Rasyid Ghifary.

Mahasiswa tersebut masih menempuh pendidikan semester empat.

Rasyid Ghifari meninggal dunia di Lanud Sulaiman.

Hal tersebut dibenarkan Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof Tatacipta Dirgantara.

Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD), Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Tatacipta Dirgantara membenarkan bahwa salah satu mahasiswanya meninggal dunia, saat uji coba pesawat tanpa awak.
Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD), Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Tatacipta Dirgantara membenarkan bahwa salah satu mahasiswanya meninggal dunia, saat uji coba pesawat tanpa awak. (ftmd.itb.ac.id)

Uji Coba Pesawat tanpa Awak

Dikatakan Tata, korban bernama Muhammad Rasyid Ghifary mahasiswa jurusan teknik mesin angkatan 2021, meninggal dunia saat melaksanakan unit kegiatan mahasiswa (UKM) membuat pesawat tanpa awak yang diuji coba di lapangan Lanud Sulaiman, Kabupaten Bandung, Selasa 6 Juni 2023.

Korban meninggal setelah terkena pasak yang digunakan untuk melontarkan pesawat berbobot delapan kilogram.

"Mereka buat pesawat tanpa awak diuji coba di Lanud Sulaiman, tim mahasiswa semua," ujar Tata, saat dihubungi, Kamis (8/6/2023).

Tanah Lembek

Uji coba itu dilakukan dengan menyiapkan pelontar pesawat berukuran besar seperti ketapel yang ditancapkan ke tanah.

Namun, saat itu kondisi tanahnya lembek karena habis diguyur hujan.

"Biasanya pelontarnya ditancapkan ke tanah, pasaknya ke tanah. Karet ditarik (saat) pesawat dicantolkan dan diterbangkan. Waktu sedang ditarik pasaknya tercabut karena tanahnya lembek bekas hujan," katanya.

Terkena Pasak

Saat almarhum dan rekan-rekannya menarik pelontar, kata dia, pasak yang dipasang tercabut dan mengenai bagian tubuh Rasyid.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved