Pengakuan Sindikat Ganjal ATM yang Ditangkap di Cimahi, Diajari di Lapas Lalu Lihat YouTube

Pengakuan mengejutkan datang dari seorang sindikat spesialis ganjal mesin ATM berinisial RF (28) asal Lampung yang ditangkap di Cimahi.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Giri
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Seorang maling spesialis ganjal ATM saat dimintai keterangan anggota Resmob Satreskrim Polres Cimahi, Rabu (31/5/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Pengakuan mengejutkan datang dari seorang sindikat spesialis ganjal mesin ATM berinisial RF (28) asal Lampung yang ditangkap di Cimahi.

Selama ini, dia beraksi di sejumlah wilayah Jawa Barat dan Banten.

RF ditangkap setelah beraksi di ATM minimarket Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi pada 7 Mei 2023. Polisi kemudian menangkap komplotannya, yakni I (21), H (45), A (30), MS (38), dan N (40).

RF mengatakan sudah 14 kali melakukan pencurian dengan modus ganjal ATM. Dia memiliki dua komplotan asal Lampung.

"Masih ada satu kelompok lagi, jadi ada dua kelompok. Kalau uangnya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Pendapatan satu kali main berbeda-beda," ujar RF saat ditemui di Mapolres Cimahi, Rabu (31/5/2023).

Baca juga: Perdayai Wanita 60 Tahun di Cimahi, Aksi Sindikat Maling Spesialis Ganjal ATM Asal Lampung Berakhir

RF yang merupakan seorang residivis mengaku bisa melakukan pencurian dengan modus ganjal ATM tersebut setelah diajarkan oleh temannya saat dia ditahan di lapas.

Setelah keluar dari lapas, dia mendalami cara yang sudah diajarkan itu melalui YouTube.

Kasatreskrim Polres Cimahi, AKP Luthfi Olot Gigantara, mengatakan, berdasarkan keterangan sementara, pelaku bisa mendapat uang dari ganjal ATM tersebut rata-rata Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta.

Baca juga: Komplotan Ganjal ATM Pakai Tusuk Gigi di Bandung Diringkus Polisi, Beraksi Sejak 2019

"Uang itu dibagi rata. Awalnya ada pelaku yang disebut sebagai kapten untuk menentukan di mana lokasi, lalu ada pelaku lain yang berperan memata-matai atau mengintip PIN yang dimasukkan korban," ucap Luthfi.

Selain itu, kata dia, ada juga pelaku yang berperan untuk menukarkan ATM yang sudah disiapkan dengan ATM korban. (*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved