Kisah 5 Santri Persis Tarogong Garut Tersesat di Gunung Guntur, Berhasil Selamat Setelah Lakukan Ini

Lima orang santri Pesantren Persatuan Islam (Persis) Tarogong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dilaporkan tersesat saat mendaki Gunung Guntur.

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Hermawan Aksan
Dok Polres Garut
Polisi berfoto bersama lima santri Pesantren Persatuan Islam (Persis) Tarogong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, saat berhasil ditemukan, setelah sebelumnya tersesat di Gunung Guntur, Jumat (26/5/2023). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut. Sidqi Al Ghifari

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Lima orang santri Pesantren Persatuan Islam (Persis) Tarogong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dilaporkan tersesat saat mendaki Gunung Guntur.

Mereka diketahui mendaki pada Kamis, 25 Mei 2023, kemudian dilaporkan tersesat saat perjalanan pulang pada Jumat (26/5/2023) siang.

Kapolsek Tarogong Kaler, Iptu Sona Rahadian, mengatakan, kelima santri tersebut diketahui tersesat setelah salah satunya menghubungi call center Polda Jabar.

Mereka meminta pertolongan untuk segera dijemput lantaran salah jalan arah pulang.

"Mereka sempat ditemukan oleh sesama pendaki atau volunteer, cuma tidak diantarkan ke bawah, hanya ditunjukkan jalan saja," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id, Sabtu (27/5/2023).

Ia menuturkan, pihak kepolisian masih bisa berkomunikasi dengan mereka karena di kawasan Pos Tiga Guntur masih terdapat sinyal ponsel.

Setelah mendapat laporan, pihaknya kemudian bergegas menjemput mereka dibantu Tim SAR gabungan bersama dua orang guru.

"Mereka ditemukan selamat. Kondisi dua dari lima orang tersebut agak lemah, mungkin karena dehidrasi," ucapnya.

Kemudian pada sore pukul 16.00 WIB, tim pencarian berhasil membawa kelima pendaki ke basecamp.

Pengasuh Pesantren Persis Tarogong, Iqbal Santoso, mengatakan, kelima santri tersebut kini sudah berada di pesantren dalam kondisi sehat.

"Kondisi mereka saat ini alhamdulillah sehat, cuma kemarin dua orang di antara mereka sempat dehidrasi, kelelahan," ujarnya saat dihubungi.

Kelima santri tersebut masih duduk di bangku kelas sebelas, tiga di antaranya adalah warga Jabotabek.

Ia menjelaskan, saat kelima santrinya itu tersesat, salah satu di antara mereka mencari pertolongan melalui jaringan komunikasi.

Mereka, menurutnya, langsung menghubungi call center Markas Besar Polda Jabar di 110 untuk meminta pertolongan.

"Atas kejadian ini semoga banyak hikmah. Kami juga berterima kasih kepada tim pencarian yang begitu cepat merespons dalam melakukan pencarian," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved