PMI Asal Cianjur yang Terjebak di Suriah Minta Dipulangkan, Majikan Tetapkan Tebusan Rp 120 Juta

Seorang wanita pekerja migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Cianjur di Suriah meminta bantuan pemerintah agar bisa pulang ke Tanah Air.

Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Giri
Tangkapan layal TikTok
Ranti Ayu Febriani (28) PMI asal warga Kampung Tetelar RT 02/06, Desa Cihaur, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, terjebak di Suriah. Dia minta dipulangkan. 

Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi  

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Seorang wanita pekerja migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Cianjur di Suriah meminta bantuan pemerintah agar bisa pulang ke Tanah Air.

Permintaan itu dia sampaikan melalui video yang kemudian beredar luas.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, PMI tersebut merupakan Ranti Ayu Febriani (28) warga Kampung Tetelar RT02/06, Desa Cihaur, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur

Dia terjebak di Suriah.

Dia tidak bisa pulang ke kampung halamanya karena majikannya meminta uang tebusan sebesar Rp 120 juta. 

Berdasarkan video yang beredar, selain meminta dipulangkan, dia juga mengeluhkan sakit lambung kronis. Akibatnya ia sering sesak napas.

Baca juga: Ketua Pansus 3 DPRD Jabar Ingatkan Amanat Perda Perlindungan PMI, Pekerja Wajib Punya Jaminan Sosial

"Saya sekarang berada di Suriah, dan diberangkatkan sponsor Lela dengan Yayu. Saya tidak tahu berangkat ilegal ke sini karena dijanjikan aman," kata Ranti dalam rekaman video berdurasi 1 menit 19 detik yang dilihat pada Kamis (25/5/2023). 

Ketua Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya (Astakira) Kabupaten Cianjur, Ali Hildan, mengungkapkan, pihaknya sudah berkordinasi dengan KBRI Suriah terkait adanya PMI asal Cianjur yang meminta pulang. 

"Berdasarkan informasi dari staf KBRI Suriah, majikannya meminta ganti rugi sebesar 7 ribu dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 120 juta," kata Ali saat dihubungi melalui sambungan telepon. 

Baca juga: Ela Yuliani PMI Asal Garut yang Hilang Kontak di Arab Ternyata Pernah Dipulangkan dari Singapura

Dia meminta negara hadir dalam masalah ini.

"Bagaimana pun juga PMI asal Cianjur ini merupakan korban tindak pidana perdagangan orang. Masak saja harus dibebankan kepada keluarganya," katanya. 

Dia meminta Pemkab Cianjur dan pemerintah pusat segera membantu serta menangani kasus tersebut. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved