Tuan Guru Bajang Sebut Anies Baswedan Tidak Fair Karena Menyampaikan Data Setengah-setengah

pada masa pemerintahan Presiden Jokowi, lebih dari 316 ribu kilometer jalan desa yang tidak terbangun pada masa sebelumnya, kini teratasi

Editor: Adityas Annas Azhari
TRIBUN JABAR/HARYANTO
Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat, Muhammad Zainul Majdi yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) saat diwawancarai oleh wartawan di Tajug Gede Cilodong, Bungursari, Purwakarta pada Kamis (24/1/2019). 

TRIBUNJABAR.ID, MATARAM - Pernyataan calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan yang membandingkan pembangunan jalan selama era Presiden SBY lebih panjang daripada masa pemerintahan Jokowi mendapat tanggapan berbagai pihak.

Kritik yang lumayan pedas datang dari Ketua Harian DPP Partai Perindo, Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi. Ia meminta bakal calon presiden Anies Baswedan tidak setengah-setengah dalam menyampaikan data.

Menanggapi pidato politik Anies Baswedan yang disampikan pada acara Milad ke-21 PKS, Sabtu (20/5/2023), TGB minta data-data yang dikemukakan Anies disampaikan secara utuh.

Anies Baswedan saat berpidato di acara milad ke-21 PKS di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5/2023). Anies Baswedan blak-blakan mengenai perbandingan pembangunan jalan di era Presiden SBY 20 kali lipat lebih banyak dari Jokowi
Anies Baswedan saat berpidato di acara milad ke-21 PKS di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5/2023). Anies Baswedan blak-blakan mengenai perbandingan pembangunan jalan di era Presiden SBY 20 kali lipat lebih banyak dari Jokowi (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

"Terima kasih kepada Mas Anies Baswedan yang sudah menarik gagasan kontestasi kepemimpinan menuju ke kontestasi gagasan. Hanya mohon data-data disampaikan secara utuh, jangan setengah-setengah," kata TGB, dalam video yang dikirim kepada TribunLombok.com, Minggu (21/5/2023).

Menurut TGB, jika Anies Baswedan lebih fair dan menyampaikan data secara utuh, maka pembangunan jalan nontol di era Presiden Jokowi jauh lebih banyak.

Baca juga: Bandingkan dengan Era Jokowi,Anies Baswedan Sebut Pembangunan Jalan 20 Kali Lebih Panjang di Era SBY

"Pembangunan jalan tidak berbayar pada masa Presiden Jokowi, mulai jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten/kota, dan jalan desa, maka angkanya adalah sekitar 340 ribu kilometer. Jauh di atas pembangunan jalan tidak berbayar pada era sebelumnya," kata TGB.

TGB pun mempertanyakan, kenapa pria bernama lengkap Anies Rasyid Baswedan itu tidak menyebut data secara utuh.

"Saya tidak tahu ini sangaja atau tidak sengaja. Mestinya sebagai bakal calon presiden beliau memaparkan secara utuh," kata TGB.

Baca juga: Anies Baswedan Blak-blakan Buka Data Bandingkan Pembangunan Jalan Era SBY Lebih Banyak dari Jokowi

Dalam pidato tersebut, Anies, kata TGB, tidak menyebut data jalan desa yang dibangun di era Presiden Jokowi.

Dimana selama 9 tahun memimpin sampai akhir 2022, Presiden Jokowi telah membangun lebih dari 316 ribu kilometer jalan desa.

"Kita tahu, bicara tentang mengurangi kesenjangan, bicara tentang mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rayat Indonesia, salah satu instrumennya adalah meningkatkan kemakmuran di tingkat desa," kata mantan gubernur Provinsi NTB ini.

Baca juga: Bacapres Partai Nasdem Anies Baswedan Berharap Kasus Jhonny G Plate Bukan Upaya Penjegalan

Meningkatkan kemakmuran di tingkat desa, ujar TGB, yakni dengan mempercepat aktivitas ekonomi dan memperbesar porsi ekonomi yang dirasakan masyarakat tingkat desa.

Salah satu strateginya adalah mengurangi biaya logistik dan memperlancar arus barang dan jasa di desa.

"Produksi-produksi petani kita, padi, kedelai, sapi dan segala macam yang diprodiksi di tingkat desa itu harus dapat diakses dengan mudah, harus memiliki sarana logistik yang baik," katanya.

Baca juga: Anies Baswedan Punya Kewenangan Penuh, Tinggal Tunjuk Cawapresnya, Sudah Ada 4 Tokoh Juara

Karena itu, kata TGB, pembangunan jalan desa memegang peranan sangat penting untuk menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sekaligus untuk mengurangi ketimpangan antara desa dan kota.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved