Rekam Jejak Dedi Mulyadi, dari Tukang Ketik hingga Pindah Partai Politik, Perjalanan Tidak Instan

Karier politik Kang Dedi Mulyadi (KDM) hingga menjadi seperti saat ini tidak diraih secara instan. Pengalaman dan pengabdian

Editor: Ichsan
dok.pribadi
Dedi Mulyadi dan Prabowo Subianto 

Ia meyakini apa yang dialami oleh Prabowo dengan segala macam fitnah yang menyerang adalah tidak benar. Bahkan Prabowo seolah menerima dengan diam seribu bahasa sebagai bentuk kesetiaan pada kesatuan yang harus tetap terjaga integritasnya. Dan tidak semua orang bisa melakoni seperti yang dijalani oleh Prabowo.

Seiring waktu Prabowo masuk ke dunia politik dan mengikuti konvensi di Golkar. Saat itu Dedi Mulyadi terkesima dengan jiwa patriotik Prabowo dengan semangat menggaungkan Macan Asia. Ia membayangkan Prabowo memiliki mimpi besar yang sangat luar biasa.

“Tetapi saya katakan, satu kali belum waktunya bukan gagal, dua kali belum waktunya bukan gagal, dan sekarang saya punya mimpi, sekarang waktunya. Karena sekarang waktunya maka saya terpanggil dengan spirit itu untuk mewujudkan mimpi Pak Prabowo memimpin negeri ini dan saya juga ingin dong menjadi orang yang ikut memiliki partisipasi aktif mewujudkan gagasan dan mimpinya Pak Prabowo tentang Indonesia,” ujar Dedi Mulyadi.

Baca juga: Dedi Mulyadi Tinjau Korban Pergerakan Tanah di Saguling Ciamis, Rumah Rusak Segera Diperbaiki

Dari spirit itu, kata KDM, ada langkah dan konsekuensi politik yang harus ia diambil dengan bergabung ke Partai Gerindra. Namun hal tersebut tak sebanding dengan pengorbanan Prabowo untuk kepentingan negara.

“Semua orang punya mimpi dan izinkan saya untuk mewujudkan mimpi-mimpi saya dan mimpi saya bukan untuk diri saya, tetapi mimpi saya untuk rakyat Indonesia, rakyat Jawa Barat,” kata Kang Dedi Mulyadi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved