Breaking News

Keracunan Massal di Purwakarta

Terkandung Pengawet pada Sejumlah Makakanan Hajatan yang Sebabkan Ratusan Warga Purwakarta Keracunan

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purwakarta telah melakukan uji sampel terhadap makanan dan muntahan dari korban keracunan yang terjadi.

Penulis: Deanza Falevi | Editor: Januar Pribadi Hamel
Tribun Jabar/Deanza Falevi
Lokasi dapur yang menjadi tempat masak olahan daging yang diduga sebabkan ratusan warga di Kampung Cisaray, Desa Sukajadi, Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, alami keracunan, Kamis (18/5/2023). 

Laporan Wartawan Tribunjanar.id, Deanza Falevi

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purwakarta telah melakukan uji sampel terhadap makanan dan muntahan dari korban keracunan yang terjadi di Desa Sukajadi, Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta.

Seperti yang diketahui, sekitar 114 orang yang berasal dari dua kecamatan di Kabupaten Purwakarta alami keracunan usai menyantap sisa makanan daging yang diolah kembali pada Minggu (14/5/2023) kemarin.

Mereka mulai mengalami gejala keracunan satu hari setelah menyantap makanan. Korban keracunan pun mulai datangi pos kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit pada Selasa (16/5/2023).

Baca juga: Keracunan Massal di Purwakarta Diduga dari Olahan Daging, Juru Masak:Saya Juga Makan, Enggak Apa-apa

Kepala Dinas Kesehatan Purwakarta, Deni Darmawan mengatakan bahwa setelah dilakukan uji sampel terhadap makanan dan muntahan korban keracunan, ditemukan adanya senyawa kimia.

"Data hasil pemeriksaan laboratorium hari ini terhadap sampel makanan, terutama pada sampel muntahan dari pasien itu ditemukan senyawa kimia yang bersifat toksik (beracun)," ucap Deni saat ditemui Tribunjabar.id di RSUD Bayu Asih, Jumat (19/5/2023).

Adapun kandungan yang ada pada hasil uji sampel tersebut, Deni mengatakan, ada kandungan nitrit.

"Nitrit ini penyebab utama dari keracunan yang terjadi pada warga Sukajadi kemarin. Kandungan itu yang menyebabkan gangguan dari gastrointestinal atau gejala yang terjadi pada lambung, diare, dehidrasi hingga ke pening," kata Deni.

Selain kandungan nitrit, Deni mengatakan bahwa ditemukan kandungan pengawet pada sejumlah makanan yang berlangsung pada hajatan di Kampung Cisaray.

"Ditemukan juga ada bahan pengawet di sejumlah makanan yang ada tapi sedikit, tapi yang pasti penyebab keracunan ini adalah adanya kandungan nitrit," kata Deni.

Saat ini, untuk yang masih dirawat di RSUD Bayu Asih, Deni menyebutkan masih ada 16 orang.

"Saat ini yang masih dalam perawatan ada 16 orang, untuk yang lainnya sudah dipersilakan kembali ke rumah masing-masing dan beberapa juga ada yang mendapatkan perawatan dari bidan desa," ujarnya.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved