Pencari Lowongan Kerja di Luar Negeri dan Pekerja Migran asal Jabar kini Bisa dilayani lewat JMSC

Pencari Lowongan Kerja di Luar Negeri dan Pekerja Migran asal Jabar kini Bisa dilayani lewat JMSC

Muhamad Syarif Abdussalam
Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI Afriansyah Noor dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat Rachmat Taufik Garsadi dalam Launching LTSA PMI Jawa Barat atau JMSC di Hotel Pullman Bandung Grand Central, Senin (15/5/2023) 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Para pencari kerja dan pekerja buruh migran (PMI) di Jawa Barat kini bisa mengakses Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) PMI Jawa Barat atau dikenal dengan sistem manajemen Jabar Migrant Service Centre (JMSC).

Program ini bisa diakses melalui kanal SiJuara dalam aplikasi Sapawarga.

Dengan adanya program ini, pemerintah dapat menyediakan berbagai layanan yang terkoordinasi dan terintegrasi, seperti pelayanan kesehatan, pendidikan, dan perlindungan hukum.

Baca juga: Cegah Kasus-kasus Menimpa Pekerja Migran, Jabar Luncurkan Aplikasi JMSC, Apa Itu?

Sehingga pekerja migran indonesia dapat memperoleh hak-hak mereka dengan lebih mudah dan cepat.

Launching LTSA PMI Jawa Barat atau JMSC ini dilakukan di Hotel Pullman Bandung Grand Central, Senin (15/5/2023).

Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam kesempatan tersebut meyakini bahwa kolaborasi dalam melaksanakan pelayanan publik seperti pelayanan dan pelindungan pekerja migran Jabar Migrant Service Center dapat menjadi model dalamupaya mewujudkan tujuan besar dari tata kelola ketenagakerjaan di Provinsi Jawa Barat.

"Kami merilis sebuah inovasi pelayanan terpadu satu atap untuk pekerja migran Indonesia asal Jawa Barat. Di dalamnya ada informasi kerja di luar negeri, di dalamnya ada info lembaga-lembaga yang bisa dijadikan mitra, di dalamnya ada cara kalau ada masalah minta perlindungan ke mana gitu ya," katanya.

Ia mengatakan dalam aplikasi ini pun terpampang lowongan pekerjaan yang perlu diketahui oleh calon pekerja.

Baca juga: Melalui Perda, Pemerintah Tunjukan Keberpihakan bagi Pekerja Migran Asal Jawa Barat  

Ia mengatakan dalam aplikasi ini para pencari kerja diarahkan untuk bekerja lewat pihak resmi yang memiliki prosedur resmi untuk penyaluran pekerja di luar negeri.

Sejak 2021, katanya, Provinsi Jawa Barat telah mengembangkan desain tata kelola pekerja migran Indonesia asal Jawa Barat berkolaborasi dengan GIZ (Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit Gmbh (GIZ), yaitu badan usaha milik Pemerintah Federal Jerman di bidang kerja sama internasional, untuk pembangunan berkelanjutan dengan melakukan beberapa kegiatan.

Aplikasi ini pun menyusun 10 top job positions bagi pekerja migran indonesia asal Jawa Barat, di antaranya caregiver, nurser, housekeeper, desainer multimedia, web developer dan cyber security, yang saat ini jabatan tersebut diminati dan dibutuhkan oleh negara penempatan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, Rachmat Taufik Garsadi, mengatakan di masa yang akan datang diharapkan akan terjadi shifting penempatan pekerja Jawa barat ke luar negeri, dari sektor informal menjadi sektor formal, peremajaan usia pekerja yang ditempatkan, peningkatan remunerasi dengan lebih besarnya tenaga berkeahlian yang ditempatkan, serta membangun sistem pelindungan yang paripurna secara terintegrasi. 

"Saat ini sistem manajemen JMSC sudah terintegrasi dengan aplikasi SapaWarga. Seluruh strategi ini kami sebut sebagai smart migration,” ungkap Rachmat Taufik Garsadi.

Baca juga: DPRD Jabar Soroti Masalah Pekerja Migran Indonesia, Cianjur Terbanyak Kedua Setelah Karawang

Ia mengatakan hal ini pun untuk mengurangi pengangguran terbuka, terutama mengurangi PMI yang diberangkatkan tanpa prosedur yang sesuai peraturan.

Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI, Afriansyah Noor, mengatakan selama ini Jawa Barat termasuk provinsi dengan penempatan PMI nomor ketiga terbesar di Indonesia. Karenanya, aplikasi ini akan sangat bermanfaat.

"Kita perhatikan PMI, bagaimana supaya mereka berangkat dengan nyaman. Supaya keluarga yang ditinggalkan bisa baik dan pulang pun dengan baik," katanya.

Ia mengatakan di Jawa Barat pada kuartal pertama tahun 2023, telah berangkat sebanyak 15.506 pekerja migran ke luar negeri. Belum lagi, yang pergi secara tidak melalui prosedur.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved