Kisah Sukses Rian Adrians, Bermula Sering Ngonten Gaya Street Wear Hingga Jadi Pengusaha Fesyen

Untuk fokus berbisnis, Rian pun memilih untuk keluar dari pekerjaannya dan datang ke Bandung.

Ia mengatakan untuk berani menciptakan hal yang berbeda dengan yang lain.

"Jadilah pelopor, kita banyak mendapatkan pembeli tetap dan repeat order  karena berbeda dari yang lain mulai dari  segi model, cutting. Sebisa  mungkin ciptakan yang belum ada dan tidak ikut-ikutan produk orang lain," kata dia.

Sejak awal brand Hecate rilis, Rian sudah memiliki market yang dituju, barangnya pun ludes terjual.

"Awal jualan itu kaos ada 3 artikel, 1 artikel isinya 50 kaos. Total 150 kaos itu terjual habis dalam waktu seminggu. Padahal saat itu jualannya santai, tapi karena banyak teman yang support dan suka ngontenr bareng juga, jadi banyak yang nanya beli dimana," tutur Rian.

Setelah melihat peluang yang cukup besar dan berjalan selama tiga bulan, Rian pun membuat produk baru, yaitu hoodie yang habis terjual dalam waktu 10 detik saja ketika rilis.

Kini, brand Hecate pun semakin bervariasi dengan hadirnya berbagai produk seperti kaos, celana, jaket, hingga celana.

Brand Hecate ini, kata Rian memang dibuat secara eksklusif sehingga dalam setiap perilisannya tidak dibuat dengan  jumlah  yang banyak.

Tidak hanya dijual di Indonesia, Hecate juga telah terjual ke mancanegara.

"Produknya sudah terjual ke Malaysia, Jepang dan beberapa negara Eropa," ujarnya.

Kini, Rian pun tidak lagi sendiri. Ia membangun usahanya ditemani sang istri, Qamara yang juga merupakan fashion model asal Bandung.

Bahkan Qamara dan Rian yang sempat viral karena konsep pernikahannya yang mengusung tema monochrome ini  pun membuat brand bersama dengan nama Demoan yang menghadirkan produk daily wear.