Besok, Setelah 445 Tahun Bersemayam di Sumedang, Mahkota Binokasih “Kembali” ke Pangkuan Tatar Galuh

Pertama kali dalam sejarah, Mahkota Binokasih, lambang kebesaran takhta Raja Kerajaan Galuh, akan dikirab dari Sumedang ke Kawali Ciamis.

Penulis: Andri M Dani | Editor: Hermawan Aksan
Istimewa
Mahkota Binokasih yang tersimpan di Museum Geusan Ulun Keraton Sri Manganti Sumedang Larang. 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id Andri M Dani

TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS - Pertama kali dalam sejarah, Mahkota Binokasih, lambang kebesaran takhta Raja Kerajaan Galuh, akan dikirab dari Sumedang ke Kawali Ciamis.

Mahkota Binokasih, yang sudah berada di Sumedang sejak 445 tahun lalu dan kini tersimpan di Muesum Geusan Ulun Keraton Sumedang Larang, akan diberangkatkan dari Sumedang Kamis (11/5/2023) pukul 07.00 pagi.

“Diharapan tiba di Astana Gede Kawali Ciamis pukul 11.00 siangnya,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Ciamis, Budi Kurnia, kepada Tribun, Rabu (10/5/2023).

Kehadiran Mahkota Binokasih di Astana Gede Kawali (merupakan peninggalan Keraton Surawisesa, pusat Kerajaan Galuh abad ke-13) adalah untuk pertama kalinya Mahkota Binokasih kembali ke pangkuan Tatar Galuh Ciamis setelah lima abad lebih meninggalkan Keraton Surawisesa.

Mahkota Binokasih merupakan mahkota lambang takhta para raja Galuh abad ke-13 yang bersinggasana di Keraton Surawisesa Kawali.

Mahkota itu dipakai raja Kerajaan Galuh, Prabu Linggabuana, Prabu Niskala Wastukancana, hingga Sribaduga Maharaja.

Setelah 150 tahun menjadi lambang kekuasaan Raja Galuh di Keraton Surawisesa Kawali, oleh Raja Sribaduga Maharahaja, yang lebih dikenal dengan Prabu Siliwangi, Mahkota Binokasih kemudian diboyong ke Bogor.

Prabu Siliwangi memindahkan keraton dari Kawali Ciamis ke Bogor menyusul digabungnya Kerajaan Galuh dan Kerajaan Sunda menjadi Kerajaan Pakuan Pajajaran.

Mahkota Binokasih berada di Bogor selama 50 tahun menjadi mahkota Prabu Siliwangi.

Di akhir kekuasaannya, terdesak oleh gempuran pasukan Kerajaan Banten, Demak, dan Cirebon, akhirnya Mahkota Binokasih diserahkan kepada tiga orang kandalante.

Mahkota Binokasih tersebut kemudian dibawa ke Sumedang.

Sejak itu Mahkota Binokasih tidak pernah lagi kembali ke Kawali Ciamis ataupun ke Bogor.

Baru tahun 2023 ini, setelah 445 tahun berada di Sumedang dan 50 tahun berada di Bogor, Mahkota Binokasih akan kembali ke Tatar Galuh Ciamis.

Perjalanan kirab Mahkota Binokasih tersebut akan dimulai dari Keraton Sri Manganti Museum Geusan Ulun Sumedang Larang Sumedang, Kamis (11/5/2023), menuju Astana Gede Kawali.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved