Kisah Pelajar Indonesia Terjebak Perang di Sudan, Evakuasi Lewat Darat Butuh 16 Jam

Pelajar Indonesia di Sudan, kata Nila, tak pernah menyangka pertempuran yang berlangsung pagi itu akan berlangsung selama ini.

Editor: Ravianto
afp
Asap hitam tebal membumbung dari Kota Khartoum, ibu kota Sudan yang sedang dilanda perang saudara, Sabtu (15/4/2023). Perang terjadi antara Angkatan Bersenjata Sudan dengan Rapid Support Force atau RSF 

"Alhamdulillah kami merasa diistimewakan fasilitas dari Jeddah di pesawat dari yang sebelumnya sulit dapat makanan enak hingga mendapat makanan kami tercukupi," imbuhnya.

Trauma

Ahmad Hidayat (23), mahasiswa IUA juga mengaku masih trauma mendengar suara bising ledakan rudal. Pria asal Makassar itu lima hari bertahan di asrama kampusnya sampai tim KBRI Khartoum datang melakukan evakuasi.

“Sepanjang hari, 1x24 jam suara ledakan rudal itu terdengar. Saya sampai sekarang masih trauma dengar suara kursi jatuh,” ucap Ahmad.

Bersama istrinya, Ahmad mengatakan bertahan hidup dengan makanan secukupnya, dibantu pasokan logistik dari KBRI. Makanan seadanya seperti mi instan dan air bersih sudah cukup untuk mengisi perutnya.

“Listrik padam, air mati, internet tidak ada. Kami hanya bisa menunggu sampai akhirnya dievakuasi menuju Port Sudan,” imbuhnya.

Ahmad juga bertahan hidup di asrama bersama WNI lainnya, mereka saling berbagi makanan.

Perjalanan menuju Port Sudan juga tanpa hambatan. Militer Sudan mengadang bus yang mengangkut para WNI, menanyakan tujuan.

“Kami tidak tahu pasti apa yang dibicarakan tim KBRI dengan militer selama perjalanan kurang lebih 20 jam dari Khartoum,” ungkap pria yang mengambil jurusan Studi Islam (Dirasah Islamiyyah).

Namun, pada akhirnya rombongan WNI tiba juga di Port Sudan di mana banyak warga negara lain yang menunggu diangkut ke negara lain. Menurutnya, hanya Port Sudan wilayah yang betul-betul aman dari gencatan senjata antara pasukan bersenjata Sudan dan milisi RSF (Rapid Support Forces).

Ahmad kemudian berangkat lagi menuju Jeddah menggunakan jalur laut hampir 18 jam.  Dari Jeddah dirinya kemudian diterbangkan ke tanah air menggunakan Garuda Indonesia GA 991 bersama 384 WNI lainnya.(tribunnetwork)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved