Warga Sukabumi Jadi Korban Dukun

Update Kasus Mbah Slamet Banjarnegara, 8 Korban Sudah Teridentifikasi, Ini Daftarnya

Dengan 8 jenazah sudah teridentifikasi, berarti masih ada 4 jenazah yang belum teridentifikasi.

Editor: Ravianto
ist
Pembongkaran kuburan 10 orang di sebuah kebun Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Senin (3/4/2023). (ist kiriman netizen) 

TRIBUNJABAR.ID, BANJARNEGARA - Polisi sudah mengidentifikasi 8 korban kebengisan Tohari alias Mbah Slamet, dukun pengganda uang yang beralamat di Banjarnegara.

Namun dari 8 korban yang sudah teridentifikasi itu, belum terungkap 2 warga Tasikmalaya.

Total korban yang sudah ditemukan sendiri sejauh ini sudah 12 orang.

Dengan 8 jenazah sudah teridentifikasi, berarti masih ada 4 jenazah yang belum teridentifikasi.

Sementara hingga Senin (10/4/2023) Pos Pengaduan orang hilang korban pembunuhan Tohari alias Mbah Slamet ada 20 aduan masyarakat. 

Dengan kondisi demikian, apakah proses pencarian korban akan dilakukan lagi?

Konferensi pers kasus pembunuhan yang dilakukan oleh dukun pengganda uang, Tohari alias Mbah Slamet di lokasi kejadian bersama Kapolres Banjarnegara, Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto, di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Selasa (4/4/2023).
Konferensi pers kasus pembunuhan yang dilakukan oleh dukun pengganda uang, Tohari alias Mbah Slamet di lokasi kejadian bersama Kapolres Banjarnegara, Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto, di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Selasa (4/4/2023). (TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati)

Dari 20 orang yang mengadukan kehilangan keluarga itu ada yang berasal Lampung, Sumatra Selatan, Palembang, Jateng-DIY seperti Magelang, Jogja, Purbalingga, Solo, Wonosobo, Banjarnegara, Sumedang, Tasikmalaya dan Depok.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengatakan dalam konferensi persnya, dari 20 laporan yang masuk ada 16 yang sudah diambil data ante mortemnya.  

Adapun posko ante mortem Polres Banjarnegara sebelumnya sudah sempat mengidentifikasi 4 jenazah, yaitu atas nama Paryanto (53) asal Sukabumi, Irsad (43) dan Wahyu Triningsih asal Lampung, dan Mulyadi Pratama (46) asal Palembang.

Baca juga: UPDATE Kasus Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Habisi 12 Orang, Ternyata Dia Pintar Bersilat Lidah

Kemudian pada Minggu (9/4/2023) Tim DVI Polda Jateng berhasil mengidentifikasi 4 jenazah lagi.

Pertama jenazah atas nama Theresia Dewi (49) asal Yogyakarta yang cocok dengan bukti data primer foto gigi tanggal dan jam tangan orange.

Kedua jenazah Okta Ali Abrianto (33) cocok dengan foto dan gigi gingsul.

Antara Theresia dan Okta hubungannya adalah ibu dan anak.

Ketiga jenazah atas nama Suheri asal Lampung cocok dengan foto gigi lepas sebelah kiri.

Keempat jenazah atas nama Riani asal Lampung cocok dengan data primer foto gigi Kelinci dan Renggang.

Hubungan antara Suheri dan Riani adalah suami istri. 

"Sehingga total sudah ada 8 jenazah yang teridentifikasi dan sisanya masih ada 4 yang belum teridentifikasi. 

Adapun penanganan perkara pembunuhan sampai saat ini masuk penyidikan dengan melengkapi alat bukti dan memeriksa sejumlah saksi," jelasnya kepada Tribunbanyumas.com saat konferensi pers di Posko aduan orang hilang Polres Banjarnegara, Senin (10/4/2023).

Pihaknya mengatakan sampai saat ini sudah ada 11 saksi yang diperiksa termasuk saksi ahli dan istri tersangka.

"Kita tetap melakukan pengembangan dari sisi cyber apakah berhenti di 12 korban atau tidak. 

Sedangkan aduan masyarakat ada lebih dari 12 orang," terangnya. 

Kabid Humas mengatakan tersangka sendiri saat ini dalam kondisi baik dan dipantau dokkes Polda Jateng. 

Termasuk pemeriksaan kejiwaan terhadap tersangka.

Sementara itu Kabiddokkes Polda Jateng, DR. dr. Sumy Hastry P mengatakan akan mengusahakan mengungkap 4 identitas jenazah selanjutnya.

"Masih ada 4 jenazah belum teridentifikasi dan diusahakan satu minggu ini selesai.

Dalam mengidentifikasi kita melihat pula properti dan ciri fisik. 

Kita berusaha liat dari medsos korban pakai baju apa propertinya seperti apa," terangnya.

Dari 20 laporan yang masuk polisi hanya memastikan 16 orang yang diambil sampel ante mortemnya.

"Karena hanya tulang belulang, maka masyarakat segera mengabari posko. 

Kalau di luar Banjarnegara dapat bekerjasama dengan polda masing-masing," katanya. 

Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto mengatakan terus menjalin komunikasi dengan para keluarga korban.

"Kita komunikasikan dengan keluarga ada dari Lampung akan pemberangkatannya termasuk yang dari Yogyakarta juga. 

3 jenazah sebelumnya sudah dipulangkan," imbuhnya. (Permata Putra Sejati/TribunJateng.com) 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved