Masjid Hijrah Bawah Jembatan Tol Buah Batu, Bermula Dari Pentolan Geng Motor yang Memilih Hijrah

Keberadaan Masjid Hijrah Bawah Jembatan Tol Buah Batu (BJTB) berawal dari seorang pentolan geng motor yang memilih hijrah

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Siti Fatimah
Nazmi Abdurahman
Masjid Hijrah Bawah Jembatan Tol Buah Batu (BJTB) 

Bantuan dari donatur pun bertambah mulai bantuan uang hingga material yang datang untuk membangun masjid.

"Ada yang ngasih Rp 5 ribu, Rp 10 ribu sampai paling besar Rp 5 juta. Saya setahun di sini, dari mulai nol sampai sekarang," ucapnya.

Selain menjadi sarana ibadah, Masjid BJTB ini pun memiliki program ATM beras.

Nantinya, setiap masyarakat kurang mampu dan melaksanakan salat di masjid tersebut, akan diberikan beras. 

"Dananya didapatnya dengan cara mengajak orang-orang secara swadaya untuk urunan, kadang ada juga dari jemaah yang salat di sini," ucapnya. 

Baca juga: Mau Kunjungi Galeri Rasulullah SAW Masjid Raya Al Jabbar? Ini Jadwal Operasionalnya, Tak Setiap Hari

Menurutnya, menjadi DKM Masjid BJTB hidupnya jauh lebih tenang, ketimbang saat masih menjadi anggota geng motor.

Saepul sendiri mengaku sudah turun ke jalan sejak 1996 dan berhenti dari dunia tersebut sekitar 2018. 

"Saya kebetulan, belajar hijrah (karena) keluarga berantakan, anak meninggal, kalau saya ngaca sehebat apapun di motor tidak ada yang bisa nolongin, akhirnya saya cari (aktivitas lain ke arah positif)," katanya.

Selain menjadi tempat ibadah, Masjid tersebut kini menjadi tempat istirahat orang-orang yang bepergian dan driver ojek online. 

"Masjid ini punya seribu cerita, puluhan musafir tidur di sini bahkan ada yang berbulan-bulan. Ada yang punya masalah dan solusinya didapatkan di masjid ini," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved