Brolendo, Kuliner dari Ciamis Perpaduan Bronis dan Galendo, Cocok untuk Takjil dan Kue Lebaran

Di tangan kreatif Rian Aulia Dwilazuaris (32), terjadi kawin campur (blasteran) antara galendo dan bronis (brownies) dan lahirlah brolendo.

Penulis: Andri M Dani | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar
Bronis galendo (brolendo) buatan Rian Aulia (32) dari Rancah Ciamis, kuliner khas Ciamis lintas generasi yang cocok untuk takjil dan kue Lebaran. 

Komposisi kedua macam inovasi camilan khas Ciamis tersebut sama, yakni berupa galendo plus bahan baku bronis, yakni tepung terigu.

Gula merah, telur, cokelat compound hitam, kakao bubuk, mentega, garam serta ekstrak vanili.

Dan dimasaknya dengn cara dibakar pakai oven.

Harga dan daya tahannya tentu berbeda.

Brolendo semi-basah yang dikemas dalam toples plastik ukuran 180 gram harganya menurut Teh Aula Rp 35.000/toples dengan daya tahan suhu kamar 7 hari.

Bila disimpan dalam freezer, tentu bisa lebih lama.

Brolendo krispi bisa tahan sampai 6 bulan, harganya Rp 15.000/kemasan.

Brolendo buatan Teh Aulia ini selalu tersedia di daur CK-nya di Rancah, serta dijual di pasar online.

Setiap minggu Teh Aulia melakukan 10 kali produksi, dengan kapasitas setiap produksi 12 toples brolendo semi-basah.

“Brolendo cocok untuk takjil berbuka puasa. Apalagi untuk kue Lebaran."

"Kami juga sudah mempersiapkan parcel lebaran brolendo dipadu dengan berbagai macam kue lainnya,” ujar bungsu dari lima bersaudara tamatan BSI Jakarta tersebut.

Ditangan kreative Teh Aulia dengan homemade “Dapur CK”nya galendo pun jadi camilan lintas generasi dengan varian brolendo. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved