Memasuki Bulan Ramadan, Perajin Kolang-kaling di Majalengka Mulai Banjir Pesanan

Perajin buah kolang-kaling di Desa Girimulya, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka mulai kebanjiran pesanan saat memasuki bulan suci Ramadan.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Januar Pribadi Hamel
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Salah satu pekerja yang sedang mengupas buah aren dari batangnya di lapak dagangan kolang-kaling di Desa Girimulya, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA- Perajin buah kolang-kaling di Desa Girimulya, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka mulai kebanjiran pesanan saat memasuki bulan suci Ramadan.

Buah yang digunakan untuk pelengkap menu buka puasa itu bisa dikatakan meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Salah satu perajin kolang-kaling, Abdul Rohman (83) mengatakan, pesanan tahun ini dipastikan meningkat sekitar 50 persen.

Baca juga: Jelang Ramadan, Kolang-Kaling dan Kurma di Pasar Tradisional Cirebon Pun Diperiksa oleh DPPKP

"Di bulan puasa pasti meningkat, Alhamdulillah tahun ini makin banyak pesanan dibanding tahun lalu, naik 40-50 persen lah," ujar Abdul saat diwawancarai, Kamis (23/3/2023).

Ia menyebut, sudah satu minggu terakhir ini dalam sehari dirinya bisa memproduksi 2 ton kolang-kaling.

Jumlah itu disesuaikan dengan permintaan yang meningkat di waktu menjelang bulan puasa hingga awal Ramadan ini.

"Sehari bisa produksi 2 ton, karena banyak pesanan, kalau hari biasa mah paling kuintal-an," ucapnya.

Kolang-kaling di Desa Girimulya, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka.
Kolang-kaling di Desa Girimulya, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka. (Tribuncirebon.com/Eki Yulianto)

Abdul menjelaskan, bahwa penjualan kolang kaling tersebut bisa tembus sampai ke luar kota, di antaranya Bekasi, Cirebon juga Kuningan.

"Selain dijual di sini, ada juga yang dikirim. Banyak yang datang langsung untuk membeli kolang kaling ini," jelas dia.

Lebih jauh pria paruh baya itu menyampaikan, bahwa bahan baku buah aren didapat dari sejumlah wilayah, antara lain Ciamis, Tasik maupun Pangandaran.

Buah aren itu kemudian dikupas dan diolah menjadi kolang-kaling yang siap dijadikan pelengkap takjil buka puasa.

Dalam proses pengupasan kulit buah, Abdul biasa dibantu oleh anggota keluarganya maupun dari masyarakat sekitar.

"Sama keluarga aja kalau pesanan lagi meningkat seperti ini, seperti layaknya kerja, mereka diberi upah seribu per kilo untuk mengupas buahnya," katanya.

Untuk mempermudah proses pengupasan, buah aren terlebih dahulu direbus dalam air panas.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved