Imbas Tarif Cukai Tembakau Naik Rokok Ilegal Marak, Kantor Bea Cukai Bandung Musnahkan 4 Juta Batang

TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG- Dampak kenaikan cukai rokok signifikan terasa terhadap peredaran rokok ilegal yang disita oleh Bea Cukai Bandung.

Dalam triwulan 2023, Januari-Maret, jumlah rokok ilegal yang disita Kantor Bea Cukai Bandung mencapai 4.106.034 batang rokok.

Kepala Kantor Bea Cukai Bandung, Budi Santoso, mengakui bahwa seiring pajak cukai tembakau yang naik sejak awal 2023, meniscayakan peredaran rokok ilegal atau rokok yang produsennya tidak membayar cukai tembakau.

Jika dibandingkan dengan sepanjang 2022, hasil sitaan rokok ilegal mencapai 9 juta lebih batang rokok.

Baca juga: Rugikan Negara Hingga Rp 111 Juta, Ratusan Ribu Rokok Ilegal di Cimahi Dimusnahkan

"Tahun lalu 9 juta batang rokok. Ini dalam 3 wulan sudah 4 juta batang rokok ilegal. Ini menandakan bahwa tren peredaran rokok ilegal ini meningkat tajam seiring dengan kenaikan cukai tembakau," kata Budi Santoso, di Kantor Bea Cukai Bandung di Jalan Rumah Sakit, Selasa (21/3/2023).

Umumnya, peredaran rokok di Indonesia, produsennya membayar pajak cukai rokok. Bedanya dengan rokok ilegal, para produsennya justru tidak membayar cukai tembakau.

"Untuk triwulan ini, kerugian negara karena pajak cukai tidak dibayar mencapai Rp 2,5 miliar," kata dia.

Fakta yang terjadi, banyak masyarakat abai dengan cukai tembakau. Toh, mereka menganggap tidak ada keuntungan faktual yang didapat. Akhirnya, mereka memilih rokok ilegal yang jauh lebih murah.

"Sebenarnya dengan adanya cukai tembakau, pemerintah kan memberikan

, bisa digunakan untuk kepentingan umum," kata dia.

Pada kesempatan itu, selain memusnahkan 4 juta batang rokok ilegal, pihaknya turut memusnahkan barang sitaan lain yang tidak disertai pajak.

Antara lain,8.000 gram tembakau iris, dan 818 botol Minuman Mengandung Etil Alkohol (Minuman Keras) yang
tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Salah satu minuman keras yang dimusnahkan itu antara lain arak bali berbagai merek serta minuman beralkohol lainnya yang berasal dari impor tanpa disertai pajak.