Saat Ramadan Jangan Berkali-kali Menghangatkan Makanan yang Tersisa, Waspadai Diare

"Akhirnya makanan itu tidak dibuang, tapi disimpan dan dihangatkan berkali-kali. Sampai sebetulnya sudah tak boleh lagi dikonsumsi karena sudah rusak"

Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Adityas Annas Azhari
Tribun Jabar/Nandri Prilatama
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian (kanan) 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Marhaban Ya Ramadan, umat Islam tinggal menghitung hari bakal menjalankan ibadah puasa. Tentu, persiapan fisik menjadi hal yang penting untuk menjalankan ibadah puasa Ramadan nanti.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bandung, Anhar Hadian, mengimbau kepada masyarakat Kota Bandung untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya, terlebih saat ini cuaca sedang tak menentu yang terkadang hujan besar, dan terkadang pula panas terik.

"Kuncinya tingkatkan daya tahan tubuh. Jika tidak, maka akan mudah terserang beragam penyakit," katanya, Senin di Pendopo, Senin (20/3/2023).

Baca juga: Pemuda Lintas Komunitas Ikuti Kajian Ustaz Hanan Attaki, Berbagi Inspirasi Sambut Bulan Suci Ramadan

Adapun salah satu penyakit yang sering hadir saat musim pancaroba ialah flu dan diare. Bahkan, lanjut Anhar, ada potensi demam berdarah yang patut diwaspadai masyarakat.

Dia juga mewanti-wanti masyarakat dalam mengonsumsi makanan saat Ramadan. Pasalnya, pada puasa Ramadan makanan akan semakin berlimpah.

"Akhirnya makanan itu tidak dibuang, tapi disimpan dan dihangatkan berkali-kali. Sampai sebetulnya sudah tidak boleh lagi dikonsumsi karena sudah rusak makanannya, vitaminnya juga sudah tidak ada dan justru sudah ada bakteri yang bisa menyebabkan penyakit," ujarnya.

Baca juga: 20 Ucapan Minta Maaf Sebelum Ramadhan Menyentuh Hati untuk Ayah dan Ibu, Bagikan di Grup Keluarga

Biasanya, masyarakat merasa sayang untuk membuang makanan yang tersisa. Padahal, secara kualitas sudah rusak dan tidak layak makan.

"Jangan menumpuk makanan berlebihan. Kemudian jangan konsumsi makanan yang sudah 'rusak'. Sebagian jenis makanan ada yang aman untuk disimpan di kulkas. Tapi, tetap ada batas kadaluarsanya," katanya.

Baca juga: Tren Perilaku Belanja Online Meningkat Jelang Ramadan 2023, Ini e-Commerce Nomor 1 Pilihan Pengguna

Terkait kondisi Covid-19 di Kota Bandung saat ini, Anhar Hadian mengatakan kasus Covid-19 sudah sangat melandai. Semua indikatornya pun melandai, serta rumah sakit juga sudah hampir kosong.

"Penyintasnya pun tidak ada yang sampai sakit parah. Hanya sedang atau ringan. Bahkan, sebagian besar itu ringan. Jadi, masyarakat sudah boleh buka bersama," ujarnya. (*) 

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved