Di Ciamis Terdapat 400 Tempat Penyembelihan Unggas, Tukang Jagalnya Dilatih Bertahap Sebagai Juleha
Di Ciamis tidak hanya terdapat 5 rumah potong unggas (RPU) skala besar berikut coldstorage (gudang dingin)nya.
Penulis: Andri M Dani | Editor: Darajat Arianto
Dari 400 TPU tersebut, sehari-harinya hanya memotong 20 sampai 40 ekor ayam pedaging. Tiap TPU tentu memiliki tukang sembelih ayam (jagal) yang sehari-hari bertugas menyembelih ayam .
Untuk memastikan daging ayam potong yang dijual di pasar-pasar di Ciamis bahkan sampai ke berbagai daerah di luar Ciamis tersebut halal, Disnakan Ciamis bekerjasama dengan MUI Ciamis menggelar bimbingan teknik bagi tukang sembelih ayam.
Dengan target para juru semeblih tersebut melakukan penyembelihan benar-benar sesuai dengan syariah, sehingga daging ayam yang dihasilkan nya benar-benar halal.
Setelah mengikuti pelatihan mereka akan menjadi juru sembelih halal yang akrab disebut Juleha.
Menurut drh Asri, pelatihan jadi juleha ini pertama kali dilakukan tahun 2015, kemudian sempat terhenti dan sekarang digiatkan kembali.
“Sampai sekarang sudah angkatan ke-5. Terakhir hari ini sampai besok (Rabu, 15/3) ada 40 orang juru sembelih ikut pelatihan selama 2 hari sebagai Juleha,” terangnya.
Mereka mendapat pelatihan dari ulama yang tergabung dalam MUI Ciamis tentang ketentuan-ketenuan syariah yang harus dipenuhi saat penyembelihan. Sedangkan teknis penyembelihanya oleh petugas Disnakan Ciamis.
Peserta pelatihan juleha tersebut mendapat peralatan berupa sepato boot, pisau sembelih yang layak, celemek, kaus, hingga peralatan teknis (seminar kit).
Setelah mengikuti pelatihan dan lulus bimtek, para juru seembelih tersebut akan mendapat dua sertifikat.
Yakni sertifikat halal dari MUI untuk TPU-nya dan sertfikat sebagai juru sembelih terlatih (juleha) dari Disnakan Ciamis.
Baca juga: PT Sucofindo Raih Akreditasi sebagai Lembaga Pemeriksa Halal Utama Nasional dan Internasional
Sebelumnya dari 4 kali pelatihan Juleha yang digelar MUI Ciamis dan Disnakan Ciamis sudah ada 120 orang juru sembelih yang sudah mengantong sertifikat halal sebagai Juleha.
“Kalau 40 orang yang ikut bimtek hari ini lulus semua, artinya di Ciamis sudah ada 160 orang juru sembelih yang bersertifikat,” ujar drh Asri.
Para alumni bimtek yang sudah mendapat sertifikat sebagai juleha tersebut tergabung dalam Paguyuban Jagal Halal Galuh (Jagha Galuh). (*)
Silakan baca berita Tribunjabar.id lainnya di GoogleNews
Ekosistem Halal Jadi Kunci Keberlanjutan Ekonomi dan Sosial, dari Pariwisata hingga Keuangan |
![]() |
---|
Pengakuan Mantan Tukang Jagal Mutilasi Pacar di Mojokerto, Motif Asmara & Tabiat Korban Jadi Pemicu |
![]() |
---|
Sosok Alvi Maulana Pelaku Mutilasi Pacar di Mojokerto, Pernah Jadi Tukang Jagal Hewan |
![]() |
---|
Indonesia Kian Mantap Menuju Pusat Ekonomi Halal Dunia, Penguatan Ekosistem Halal Jadi Tantangan |
![]() |
---|
Mengusung Industri Halal Global, BSI International Expo 2025 Siap Hadirkan Maher Zain ke Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.