Tadi Malam, Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 1.800 Meter ke Arah Hulu Kali Bebeng

Gunung Merapi di Yogyakarta terus menunjukkan geliatnya hingga Sabtu (11/3/2023) malam.

Editor: Giri
Twitter BPPTKG
Penampakan Gunung Merapi saat mengeluarkan awan panas guguran, Sabtu (11/3/2023) pukul 23.01 WIB. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Gunung Merapi di Yogyakarta-Jawa Tengah terus menunjukkan geliatnya hingga Sabtu (11/3/2023) malam.

Merapi mengeluarkan awan panas guguran pada Sabtu pukul 23.01 WIB.

Berdasarkan Twitter BPPTKG, awan panas meluncur sejauh 1.800 meter.

"Terjadi awan panas guguran pukul 23.01 WIB dengan jarak luncur 1.800 meter ke arah Barat Daya (hulu Kali Bebeng)," tulis akun BPPTKG, Sabtu malam.

Berdasarkan foto yang diunggah BPPTKG dari menara Pantau Tunggularum, terlihat lava pijar di puncak Gunung Merapi disertai awan panas.

Gunung Merapi terletak di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta, meliputi Kabupaten Magelang, Boyolali, Klaten, Sleman.

Sebelumnya, dalam press release yang dikutip dari magma.esdm.go.id, Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso menjelaskan Badan Geologi melalui PVMBG-BPPTKG telah menetapkan tingkat aktivitas Gunung Merapi menjadi Siaga sejak 5 November 2020.

Gunung Merapi dinyatakan memasuki masa erupsi efusif pada 4 Januari 2021 yang ditandai dengan aktivitas berupa pertumbuhan kubah lava, guguran, dan awan panas guguran.

Baca juga: Gunung Merapi Erupsi, Sultan DIY Sebut Penyebab Letusan dan Kapan akan Berhenti, Waktunya Bisa Lama

Saat ini Gunung Merapi memiliki dua kubah lava, yaitu kubah lava barat daya dan kubah lava tengah kawah.

Berdasarkan analisis foto udara pada 13 Januari 2023, volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.598.700 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.267.400 meter kubik.

"Kedua kubah lava ini apabila longsor secara masif berpotensi menimbulkan awan panas sejauh maksimal tujuh kilometer ke arah barat daya dan lima kilometer ke arah selatan-tenggara," katanya dilansir pada Sabtu (11/3/2023).

Menurut dia, rentetan awan panas guguran di Gunung Merapi yang terjadi pada Sabtu (11/3/2023) bersumber dari longsoran kubah lava barat daya.

Hingga pukul 15.00 WIB, tercatat 21 kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal kurang lebih 4 kilometer ke arah barat daya yaitu di alur Kali Bebeng dan Krasak.

"Pada saat kejadian, angin di sekitar Gunung Merapi bertiup ke arah barat laut-utara. Awan panas guguran ini menyebabkan hujan abu ke beberapa tempat terutama di sisi barat laut-utara Gunung Merapi dan mencapai Kota Magelang," katanya.

Baca juga: Gunung Merapi Meletus dan Statusnya Jadi Siaga, Gunung Semeru Kini Juga Berstatus Siaga

Menurutnya, aktivitas erupsi saat ini terhitung masih tinggi, pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 19 kali ke arah barat daya yakni hulu Kali Boyong, Kali Bebeng, dan Kali Sat/Putih dengan jarak luncur maksimal 1.200 meter.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved